BOYOLALI–Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, kembali melontarkan kritik keras terkait insiden bentrok polisi dan massa di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menewaskan dua pelajar.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Din menuntut segera dilakukan reformasi internal di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dia juga meminta siapapun yang bersalah dalam peristiwa itu harus diproses secara hukum, serta mengimbau supaya masyarakat Bima bisa menahan diri.
“Kejadian seperti itu sungguh-sungguh memprihatinkan dan menyedihkan. Saya tak habis pikir. Seperti ada kesan pembiaraan, menganggap persaoalan ini bukan masalah serius. Saya melihat Polri bermain api dalam masalah ini, yang bisa menimbulkan bara-bara. Hal itu justru bisa membuat Polri kesulitan,” tutur Din, saat dijumpai wartawan seusai membuka acara Pelatihan Melati Bangsa yang diadakan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, di Asrama Haji, Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Selasa (27/12/2011).
Menurut Din saat ini harus ada perubahan paradigma di tubuh Polri, jangan sampai merampungkan masalah dengan kekerasan. Reformasi mutlak diperlukan supaya ke depan peristiwa serupa tak terulang kembali. Polri harus lebih bijak dalam menghadapi persoalan seperti itu.
(yms)