Soloraya
Selasa, 27 Desember 2011 - 20:14 WIB

Din tuntut reformasi Polri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin

Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin

BOYOLALI–Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, kembali melontarkan kritik keras terkait insiden bentrok polisi dan massa di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menewaskan dua pelajar.

Advertisement

Din menuntut segera dilakukan reformasi internal di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dia juga meminta siapapun yang bersalah dalam peristiwa itu harus diproses secara hukum, serta mengimbau supaya masyarakat Bima bisa menahan diri.

“Kejadian seperti itu sungguh-sungguh memprihatinkan dan menyedihkan. Saya tak habis pikir. Seperti ada kesan pembiaraan, menganggap persaoalan ini bukan masalah serius. Saya melihat Polri bermain api dalam masalah ini, yang bisa menimbulkan bara-bara. Hal itu justru bisa membuat Polri kesulitan,” tutur Din, saat dijumpai wartawan seusai membuka acara Pelatihan Melati Bangsa yang diadakan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah, di Asrama Haji, Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Selasa (27/12/2011).

Menurut Din saat ini harus ada perubahan paradigma di tubuh Polri, jangan sampai merampungkan masalah dengan kekerasan. Reformasi mutlak diperlukan supaya ke depan peristiwa serupa tak terulang kembali. Polri harus lebih bijak dalam menghadapi persoalan seperti itu.

Advertisement

(yms)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif