Solopos.com, SOLO — Kaisar Prancis, Napoleon, pernah berkata dirinya lebih takut kepada satu orang wartawan dengan penanya ketimbang seribu tentara yang menghunus senapan. Ini karena pers dinilai mampu memberitakan berbagai kabar yang tak diketahui umum dan mempengaruhi pendapat masyarakat.
Tak heran jika dalam kondisi konflik, pers selalu menjadi sasaran untuk diberangus atau dibungkam oleh pihak yang berkepentingan. Hal ini juga terjadi di Solo ketika berlangsungnya Agresi Militer II Belanda pada Desember 1948.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.