Soloraya
Rabu, 26 April 2023 - 14:01 WIB

Dinamika Politik Memanas, Gibran Larang TKPK Solo Menghilang saat Jam Kerja

Wahyu Prakoso  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (dua dari kiri) dan sang istri yang juga menjadi Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Kota Solo Selvi Ananda (tiga dari kiri) menghadiri kegiatan pengarahan Aparatur Sipil Negara setelah cuti Lebaran 2023 di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo,  Rabu (6/4/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso).

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melarang tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK) Pemkot Solo menghilang di saat jam kerja pascamemanasnya dinamika politik saat ini.

“Saat dinamika politik semakin panas seperti ini fokus untuk melayani warga,” kata Gibran ketika memberikan arahan kepada Aparatur Sipil Negara setelah cuti Lebaran 2023 di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo,  Rabu (6/4/2023).

Advertisement

Gibran meminta semua kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Solo tidak takut dengan TKPK yang bertugas di dinasnya. Terlebih, Pemkot Solo saat ini masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) terkait pembangunan Kota Solo.

Ditanya wartawan apakah selama ini ada kepala OPD yang takut dengan TKPK Kota Solo, Gibran menjawab diplomatis. “Nanti lihat saja, selama ini seperti apa,” ujarnya.

Ditanya lagi apakah TKPK kerap meninggalkan pekerjaannya waktu jam kerja, Gibran tidak mau membahas hal tersebut. Gibran meminta ASN Pemkot Solo tidak terpengaruh dengan dinamika politik namun fokus dengan pekerjaan masing-masing.

Advertisement

Gibran mengapresiasi kinerja ASN membuat pertumbuhan ekonomi semakin baik, angka pengangguran terbuka berkurang, dan angka kemiskinan ekstrem berkurang. Data kemiskinan ekstrim menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo turun dari 3% menjadi 0,8 %.

“0,8% itu masih banyak. Makanya fokus itu, harus dihabiskan, harus dinolkan. Termasuk kawasan kumuh dan program untuk mengenolkan kasus stunting. Fokus dan ikuti progresnya setiap bulan,” ungkapnya.

Gibran kemudian mengatakan sejumlah indikator dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo perlu dicek kembali, antara lain angka kemiskinan, pengangguran terbuka. Camat dan lurah harus terjun ke lapangan untuk memastikan data statistik.

Advertisement

“Kita lihat angka-angkanya benar atau tidak karena kadang-kadang di BPS angka-angka statistik ini tidak akurat juga. Tetap double cek di lapangan, kita pastikan warga masyarakat kota Solo ini kebutuhannya terpenuhi semua,” ujarnya.

Sebelumnya, Gibran mengatakan dinamika politik sudah semakin panas, dengan adanya deklarasi menjelang Pemilu, tokoh politik pindah partai, dan politikus melakukan konsolidasi setiap hari. Dia meminta semua ASN tidak terpengaruh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif