SOLOPOS.COM - Dandim 0728/Wonogiri Letkof Inf Deny Octavianto dan Forkompimda Wonogiri di lokasi program TMMD Sengkuyung II 2023 di Lapangan Desa Krandegan, Bulukerto, Wonogiri, Kamis (8/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Desa Krandegan di Kecamatan Bulukerto dengan Desa Golo di Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, akhirnya terhubung jalan yang layak setelah dibangun melalui program Program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD Sengkuyung II 2023.

Pembangunan jalan penghubung itu sudah dinanti-nanti warga selama puluhan tahun. TNI bersama masyarakat membangun akses jalan rabat blok yang membelah hutan dan perkebunan untuk menghubungkan dua daerah itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Program TMMD itu ditutup dengan upacara penutupan yang dipimpin Dandim 0728/Wonogiri Letkof Inf Deny Octaviantodi  di Lapangan Desa Krandegan, Kamis (8/6/2023).

Dandim mengatakan program TMMD Sengkuyung tahap II yang dilaksanakan di Desa Krandegan itu berjalan sebulan yaitu pada 9 Juli 2023 hingga 9 Agustus 2023. Program ini merupakan kelanjutan dari program serupa tahap I pada 8 Mei-8 Juni 2023 lalu. 

Dia menerangkan program TMMD tahap II di wilayah timur Wonogiri ini berhasil membangun jalan rabat blok sepanjang 465 meter dan lebar 3,3 meter yang menghubungkan dua desa di dua kecamatan wilayah timur Wonogiri.

Selain itu juga membangun saluran drainase dengan panjang sama dengan jalan rabat dan membangun tiga talut jalan. Dua talut jalan itu masing-masing sepanjang 22 meter dan tujuh meter.

Anggaran program TMMD Sengkuyung II ini senilai Rp773 juta yang berasal dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp175 juta, APBD Wonogiri senilai Rp455 juta, dan swadaya masyarakat Rp143 juta. 

“Kami berpesan kepada masyarakat agar dapat bersama merawat dan menjaga hasil program TMMD ini, sehingga bisa tetap bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan warga,” kata Deny melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Jumat (11/8/2023).

Sebelumnya, dia menjelaskan program TMMD I 2023 ini dilaksanakan di Desa Golo, Puhpelem, Wonogiri dengan membangun jalan rabat sepanjang 1.235 meter. Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara gotong royong antara TNI, Polri, Pemkab Wonogiri, dan warga setempat.

Total panjang jalan yang dibangun melalui program TMMD Sengkuyung I dan II menjadi 1,7 kilometer. Program TMMD I 2023 itu menghabiskan anggaran total senilai Rp754,9 juta. Anggaran itu berasal dari APBD Wonogiri senilai Rp558 juta, APBD Jateng Rp175 juta, dan swadaya masyarakat senilai Rp21,8 juta.

Dulunya Jalan Setapak yang Sulit Dilalui

Kades Krandegan, Purwanto, mengatakan sebelum dibangun melalui program TMMD, kondisi jalan penghubung Krandegan dengan Golo di Puhpelem, Wonogiri, sulit dilintasi kendaraan. Jalan penghubung itu hanya berupa jalan setapak.

Medan jalannya juga berbahaya karena naik-turun, sempit, dan dekat dengan jurang. Pembangunan jalan penghubung antarkedua wilayah itu sebenarnya sudah diharapkan warga sejak puluhan tahun lalu. Tetapi baru bisa terealisasi pada 2023 ini.

Warga di kedua wilayah itu kini bisa terhubung tanpa harus melewati jalan lama sejauh lebih dari tiga kilometer dan harus melewati daerah lain di Magetan, Jawa Timur. Akses jalan antarwilayah menjadi lebih dekat, memangkas banyak waktu.

“Yang penting meningkatkan potensi ekonomi, sebab memudahkan akses perekonomian. Petani yang ke ladang di sana tidak perlu lagi repot-repot jalan jauh untuk mengangkut hasil pertanian ke jalan. Sekarang jalannya sudah di tengah ladang,” kata Purwanto kepada Solopos.com, Jumat (11/8/2023).

Dia menambahkan dengan adanya jalan yang dibangun TMMD itu, tidak menutup kemungkinan di samping jalan penghubung dua kecamatan di Wonogiri tersebut akan muncul permukiman warga. Hal itu mengingat samping kanan jalan rabat itu merupakan tanah pribadi warga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Antonius Purnama Adi, mengatakan penentuan lokasi pelaksanaan program TMMD melalui sistem pengajuan dan seleksi. Dari pemerintah desa mengajukan kepada Pemkab Wonogiri untuk menjadi lokasi TMMD.

Tidak semua desa yang mengajukan langsung mendapat program itu. Ada beberapa kriteria bagi desa yang akan menjadi lokasi TMMD, antara lain calon lokasi jalan yang akan dibangun harus menghubungkan antarwilayah baik antara desa dengan desa, kecamatan, atau kabupaten.

Tujuan TMMD yaitu membangun jalan atau akses baru, bukan merupakan program perbaikan atau peningkatan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya