SOLOPOS.COM - Api menyala dari pipa sumur Pamsimas di RT 023, Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Senin (5/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Gas alam yang keluar dari sumur bor di RT 023, Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, diduga kuat merupakan gas rawa atau biogenic shallow gas. Gas ini bisa dimanfaatkan warga untuk bahan bakar untuk kebutuhan dapur, namun perlu kajian lebih jauh untuk pemanfaatannya.

Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Solo, Abdul Charis, Kamis (8/9/2022), saat mendatangi sumur yang sedianya jadi sumber air untuk Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami datang ke lokasi untuk mengidentifikasi peristiwa pengeboran tanah untuk sumur dalam yang menghasilkan gas. Kami analisis dulu, kira-kira potensinya gasnya berapa banyak. Munculnya gas itu di formasi kedalaman berapa. Semua itu butuh analisis lebih lanjut,” ujar Chris saat ditemui wartawan.

Ia bersama tim dari Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo mendatangi sumur yang terletak di belakang rumah warga itu. Kedatangan mereka diterima Kepala Desa Jambanan, Sugino, dan aparat Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

Baca Juga: Sumur Pamsimas di Jambanan Sragen Mengeluarkan Gas yang Bisa Terbakar

Kondisi sumur sedalam 94 meter itu kini sudah ditutup seng yang di atasnya terdapat ban bekas. Suara gelembung air seperti air mendidih tidak lagi terdengar jelas seperti awal-awal ditemukan adanya kandungan gas.

sumur bor keluarkan gas di sragen
Warga menyiapkan sampel lumpur dari sumur bor yang dimasukkan ke plastik kresek untuk diuji oleh tim Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo di Dukuh Kwayon RT 023, Desa Jambanan, Sidoharjo, Sragen, Kamis (8/9/2022). (Solopos.com/Tri Wahayu)

Charis mengatakan gas yang keluar dari sumur dalam itu merupakan gas alam dan diduga masuk kategori gas rawa atau gas dangkal atau biasa disebut biogenic shallow gas (BSG). Secara geologis gas jenis ini terbetuk karena proses alam pada masa purba dulu, yakni dari fosil-fosil zaman dulu.

“Topografi di Jambanan ini sangat memungkinkan munculnya gas dangkal ini. Kami menduganya kemungkinan masih satu jalur dengan gas dangkal yang ditemukan di formasi Kalibening, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, beberapa waktu lalu,” sambungnya.

Baca Juga: Kades Jambanan Sragen Ingin Manfaatkan Gas dari Sumur Pamsimas untuk Warga

Gas rawa di Krendowahono itu muncul dari kedalaman tertentu. Kemungkinan ada jebakan-jebakan di dalam tanah sehingga di wilayah Jambanan ini keluar gas pada kedalaman 94 meter.

Potensi Gas vs Investasi

Dia menyatakan gas alam ini tidak membahayakan masyarakat dan bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber energi seperti di Krendowahono. Tetapi harus dilihat dulu seberapa besar potensi gasnya.

Jika kandungan gasnya tak seberapa besar maka tak sebanding dengan investasi yang dikeluarkan untuk pemanfaatannya.

“Di Krendowahono sekarang itu bisa dimanfaatkan untuk 30 rumah dengan nilai investasi mencapai Rp199,4 juta. Dari hasil kajian dengan pemanfaatan 30 kompor maka gas alam itu bisa bertahan sampai 50 tahun,” jelasnya.

Baca Juga: Polisi Turun Tangan Amankan Sumur Pamsimas di Sragen yang Keluarkan Gas

Kepala Desa Jambanan, Sugino, mengatakan masyarakat Dusun Kwayon siap memanfaatkan gas tersebut. Namun pihaknya menunggu arahan dari Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo untuk tindak lanjutnya.

“Nanti petunjuknya bagaimana, kami mengikuti. Ini kan masih diobservasi kandungan gasnya untuk mengetahui seberapa besar potensinya. Dengan adanya sumber gas alam ini, semoga para pengambil kebijakan bisa ikut turun tangan sehingga bisa menjadi berkah bagi masyarakat Kwayon,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya