Soloraya
Kamis, 8 September 2022 - 17:24 WIB

Dinas ESDM: Gas di Jambanan Sragen Tak Berbahaya dan Bisa Dimanfaatkan

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api menyala dari pipa sumur Pamsimas di RT 023, Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Senin (5/9/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Gas alam yang keluar dari sumur bor di RT 023, Dukuh Kwayon, Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, diduga kuat merupakan gas rawa atau biogenic shallow gas. Gas ini bisa dimanfaatkan warga untuk bahan bakar untuk kebutuhan dapur, namun perlu kajian lebih jauh untuk pemanfaatannya.

Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Solo, Abdul Charis, Kamis (8/9/2022), saat mendatangi sumur yang sedianya jadi sumber air untuk Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) itu.

Advertisement

“Kami datang ke lokasi untuk mengidentifikasi peristiwa pengeboran tanah untuk sumur dalam yang menghasilkan gas. Kami analisis dulu, kira-kira potensinya gasnya berapa banyak. Munculnya gas itu di formasi kedalaman berapa. Semua itu butuh analisis lebih lanjut,” ujar Chris saat ditemui wartawan.

Ia bersama tim dari Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo mendatangi sumur yang terletak di belakang rumah warga itu. Kedatangan mereka diterima Kepala Desa Jambanan, Sugino, dan aparat Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

Advertisement

Ia bersama tim dari Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo mendatangi sumur yang terletak di belakang rumah warga itu. Kedatangan mereka diterima Kepala Desa Jambanan, Sugino, dan aparat Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

Baca Juga: Sumur Pamsimas di Jambanan Sragen Mengeluarkan Gas yang Bisa Terbakar

Kondisi sumur sedalam 94 meter itu kini sudah ditutup seng yang di atasnya terdapat ban bekas. Suara gelembung air seperti air mendidih tidak lagi terdengar jelas seperti awal-awal ditemukan adanya kandungan gas.

Advertisement

“Topografi di Jambanan ini sangat memungkinkan munculnya gas dangkal ini. Kami menduganya kemungkinan masih satu jalur dengan gas dangkal yang ditemukan di formasi Kalibening, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, beberapa waktu lalu,” sambungnya.

Baca Juga: Kades Jambanan Sragen Ingin Manfaatkan Gas dari Sumur Pamsimas untuk Warga

Gas rawa di Krendowahono itu muncul dari kedalaman tertentu. Kemungkinan ada jebakan-jebakan di dalam tanah sehingga di wilayah Jambanan ini keluar gas pada kedalaman 94 meter.

Advertisement

Potensi Gas vs Investasi

Dia menyatakan gas alam ini tidak membahayakan masyarakat dan bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber energi seperti di Krendowahono. Tetapi harus dilihat dulu seberapa besar potensi gasnya.

Jika kandungan gasnya tak seberapa besar maka tak sebanding dengan investasi yang dikeluarkan untuk pemanfaatannya.

“Di Krendowahono sekarang itu bisa dimanfaatkan untuk 30 rumah dengan nilai investasi mencapai Rp199,4 juta. Dari hasil kajian dengan pemanfaatan 30 kompor maka gas alam itu bisa bertahan sampai 50 tahun,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga: Polisi Turun Tangan Amankan Sumur Pamsimas di Sragen yang Keluarkan Gas

Kepala Desa Jambanan, Sugino, mengatakan masyarakat Dusun Kwayon siap memanfaatkan gas tersebut. Namun pihaknya menunggu arahan dari Cabang Dinas ESDM Wilayah Solo untuk tindak lanjutnya.

“Nanti petunjuknya bagaimana, kami mengikuti. Ini kan masih diobservasi kandungan gasnya untuk mengetahui seberapa besar potensinya. Dengan adanya sumber gas alam ini, semoga para pengambil kebijakan bisa ikut turun tangan sehingga bisa menjadi berkah bagi masyarakat Kwayon,” harapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif