SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, saat diwawancara Solopos.com pada Sabtu (16/7/2022) di sela-sela acara Muscab IDI Boyolali. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mendapatkan laporan dari masyarakat tentang produksi mi mengandung formalin di Karangnongko, Mojosongo, Boyolali pada Rabu (8/6/2022). Namun, setelah dites, ternyata mi tersebut mengandung boraks.

Ihwal penemuan mi mengandung boraks tersebut disampaikan oleh Kepada Dinkes Boyolali, Puji Astuti, saat dijumpai Solopos.com pada Sabtu (16/7/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ada laporan dari masyarakat terus kami tindaklanjuti dengan meninjau lokasi, kami ambil sampel. Kemudian tanggal 24 Juni kami masukkan ke lab dan ternyata hasilnya positif boraks,” kata Puji.

Ia mengungkapkan Dinkes Boyolali telah melakukan pembinaan terhadap produsen mi boraks dan produsen juga sudah membuat pernyataan tidak mengulang hal serupa. Namun, lanjut Puji, produsen masih melakukan hal serupa.

Baca Juga: Pemkab akan Evaluasi CFD Boyolali, Ini Poin-Poinnya

“Keinginan Pak Asisten dua itu berusaha dibina. Namun, nanti kami lihat karena yang bersangkutan riwayatnya pernah seperti itu. Jadi sudah berulang, kalau konangan pindah tempat. Sampai yang terakhir tidak bisa dibina, ya kami limpahkan ke kepolisian,” terang Puji.

Sebelumnya, beber Puji, produsen sempat memproduksi mi boraks di Winong, Kecamatan Boyolali. Ia mengungkapkan dalam sehari, produsen mi boraks tersebut memproduksi lima – enam kuintal mi.

Untuk pemasaran, Puji mengatakan mi boraks tersebut dijual ke wilayah Sukoharjo seperti Kartasura. Selain itu, Puji mengatakan mi juga dijual berdasarkan pesanan. Puji juga mengungkapkan produsen mi boraks tersebut berproduksi setiap Senin – Sabtu.

“Ada laporan juga, katanya punya cabang, yang mengelola adik iparnya di Cepogo. Ini sampel sudah kami ambil, tinggal menunggu hasilnya,” kata Puji.

Baca Juga: Memprihatinkan, Hanya Separuh Koperasi di Boyolali yang Disebut Sehat

Puji mengatakan Dinkes Boyolali telah berkoordinasi dengan tim pengawasan dan keamanan pangan seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Dinas Ketahanan Pangan, Kesra, kepolisian, TNI, dan Satpol PP.

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengatakan sampai dengan Selasa (19/7/2022) belum ada pelimpahan kasus terkait produksi mi boraks yang ditemukan di Kecamatan Mojosongo tersebut.

“Kami masih menunggu pelimpahannya,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya