Solopos.com, KARANGANYAR — Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Heri Sulistyo, mengaku sudah mengambil sampel darah sapi-sapi warga yang mati secara misterius. Sapi-sapi itu milik warga di Dusun Ngemplak, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Sampel tersebut sudah dikirimkan ke laboratorium di Balai Besar Veteriner (BBV) di Wates, Sleman, DIY untuk diperiksa dan hasilnya akan keluark sekitar pekan depan.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Kami sudah mendapat laporan tentang sapi-sapi yang mati mendadak di Kaliboto itu. Kami sudah mengambil sampel dan sudah kami kirimkan ke Wates [BBV Wates]. Nanti hasilnya Selasa atau Rabu [pekan depan],” ujarnya, Sabtu (26/3/2022).
Baca Juga: Belasan Sapi di Mojogedang Karanganyar Mati Misterius
Heri menambahkan, berdasarkan keterangan warga ada indikasi sapi mati karena racun mengacu indikasi gejalanya. “Sapinya mati mendadak dan semuanya dewasa. Kami meminta hasil tes antraks dan racun sianida,” ujarnya.
Menurutnya, jika ada temuan racun pada sapi-sapi tersebut, maka patut diselidiki dugaan adanya tindak kejahatan di balik kasusnya. “Tapi hasilnya nanti nunggu laboratorium,” imbuhnya.
Seperti diketahui, belasan sapi di Dusun Ngemplak, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar mati misterius. Hewan ternak milik warga ini terus bertumbangan dalam waktu sebulan terakhir.
Baca Juga: Warga Mojogedang Karanganyar Pilih Jual Sapi Daripada Mati Misterius
Berdasarkan keterangan sejumlah warga pemilik sapi-sapi itu, hewan tersebut sebelumnya tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit yang umum dialami hewan. Sapi-sapi ini tiba-tiba mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya diputuskan untuk disembelih/dijual oleh pemiliknya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
