SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Asap tebal terlihat memenuhi lingkungan rumah salah seorang warga Dukuh/Desa Jembungan, Kabupaten Boyolali, Rabu (26/9/2012). Asap dari oven tembakau yang berlokasi di wilayah dukuh tersebut dikeluhkan warga karena mengganggu. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI-Polusi asap dan debu abu yang muncul dari proses pengeringan tembakau dinilai bisa berdampak bagi kesehatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Demikian dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Syamsudin, saat dimintai tanggapan seputar keluhan sejumlah warga Dukuh/Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, tentang polusi berupa asap dan debu abu yang berasal dari oven tembakau yang berada di wilayah dukuh setempat.

“Tentu ada dampaknya [asap dan debu abu], terutama bagi mereka yang sensitif terhadap tembakau, terutama orang yang memiliki penyakit asma, bisa kambuh. Yang tidak memiliki penyakit asma pun kalau terus terkena, bisa memicu terjadinya iritasi saluran pernapasan, seperti batuk-batuk atau sesak nafas,” ujar Syamsudin kepada wartawan, Kamis (27/9/2012).

Disampaikan Syamsudin, salah satu upaya yang bisa dilakukan warga adalah menghindari sumber polusi.
“Mungkin bisa menjauh dari sumber polusi asap dan debu abu tersebut agar tidak sampai terhirup dan tidak mengganggu pernafasan, misalnya sementara ke rumah keluarga atau saudara yang jauh dari lokasi oven tembakau,” terangnya.

Namun diakui Syamsudin, tidak semua warga merasa nyaman dengan kondisi tersebut. “Biasanya orang memang enggan mengungsi ke rumah saudara dan memilih tetap tinggal di rumah,” katanya.

Segera Berobat

Bagi yang terlanjur terkena iritasi saluran pernafasan akibat munculnya asap dan debu abu tersebut, Syamsudin menyarankan untuk segera berobat. “Sebaiknya warga segera ke Puskesmas agar bisa diobati secepatnya,” katanya.

Namun diakui Syamsudin, pengobatan tersebut juga tidak akan ada artinya bila sumber penyebab polusi tidak diatasi. Menurutnya, bisa saja sumber polusi dihilangkan dengan cara memindahkan lokasi oven tembakau ke lokasi jauh dari pemukiman.

”Tapi itu sudah pasti tidak gampang karena ada biaya yang harus ditanggung pemilik usaha. Apalagi kalau keberadaan oven tembakau di wilayah itu sudah lama berdiri sebelum wilayah tersebut semakin padat penghuni,” tandasnya.

Sebelumnya, salah seorang warga Dukuh/Desa Jembungan, Margono, mengatakan terkait keberadaan oven tembakau, warga berharap segera ada solusinya.”Ya bisa kan dengan membuat cerobong asap di lokasi pengasapan daun tembakau tersebut, agar dampaknya, berupa asap dan debu abu, tidak mengenai warga sekitarnya,” kata Margono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya