Soloraya
Sabtu, 25 Juni 2011 - 11:55 WIB

Dinkes Klaten akan uji ulang kandungan air di Brungkah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten melalui petugas Puskesmas Cawas akan melakukan uji ulang kandungan air di sumur-sumur warga Dukuh Brungkah, Pakisan, Cawas, pada Senin (27/6/2011.

Kepala Dinkes Klaten, dr Ronny Roekmito kepada Espos, Sabtu (25/6/2011), mengatakan uji ulang tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi air sumur setelah ditaburi kaporit sejak pertengahan bulan Mei lalu. Sebelumnya, air di sumur-sumur warga Dukuh Brungkah dipastikan positif mengandung bakteri Eschericia coli (E Coli) yang mengakibatkan wabah muntaber beberapa bulan lalu.

Advertisement

Untuk membunuh bakteri E Coli itu, Dinkes Klaten melalui petugas Puskesmas Cawas menabur kaporit di sumur-sumur warga. Namun begitu, kaporit tersebut ternyata membawa dampak buruk bagi warga setempat. Mereka merasa gatal-gatal setelah menggunakan air sumur mereka. “Kalau tubuh tidak kuat, air yang mengandung kaporit memang bisa menyebabkan gatal-gatal. Tetapi, mestinya gatal-gatal itu bisa hilang ketika penaburan kaporit itu dihentikan,” tukas Ronny.

Untuk memastikan kandungan air di sumur-sumur warga terbebas dari bakteri E Coli, Dinkes Klaten akan melakukan uji ulang pada Senin nanti. Menurutnya, petugas Puskesmas Cawas akan mengambil sampel sejumlah sumur di permukiman warga untuk diteliti kandungan air di Laboratorium Dinkes Klaten. “Kami ingin mengetahui setelah diberi kaporit apakah bakteri itu sudah hilang. Uji laboratorium akan dilakukan secepatnya agar segera bisa diketahui hasilnya,” kata Ronny.

Kepala Dukuh Brungkah, Suryono mengatakan saat ini warga masih takut menggunakan air di sumur mereka setelah merasakan gatal-gatal. Dia mengakui, wabah muntaber saat ini memang sudah berhenti. Tetapi warga masih takut menggunakan air sumur setelah ditaburi kaporit. “Warga memilih menggunakan bantuan air dari Pemkab Klaten meskipun kadang masih datang terlambat,” terang Suryono.

Advertisement

Dikatakan Suryono, saat ini saat ini warga masih menunggu Dinkes Klaten untuk mengambil sampel air dan memastikan kalau air sumur sudah berada dalam keadaan normal dan aman untuk dikonsumsi.

mkd

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif