Soloraya
Selasa, 17 Januari 2023 - 08:47 WIB

Dinsos Sragen: Fenomena Pengemis Online Tak Mendidik, Tunjukkan Mental Miskin

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis (Sumber: Freepik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Fenomena pengemis online yang marak di TikTok disikapi Dinas Sosial (Dinsos) Sragen. Fenomena pengemis online tersebut menunjukkan mentalitas peminta-minta (mentalitas miskin) yang menjadi musuh terbesar dalam penanggulangan kemiskinan.

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Dinsos Sragen sekaligus Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen, Finuril Hidayati, kepada wartawan, Selasa (17/1/2023). Dia menerangkan pengemis online itu tidak mendidik karena menunjukkan mental miskin atau mental meminta-minta.

Advertisement

Finuril mengungkapkan aturan tentang mengumpulkan uang dari masyarakat itu ada dan syaratnya harus berbadan hukum serta mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Sosial (Kemensos). Kalau di daerah, Finuril menjelaskan rekomendasi bisa diperoleh dari Dinsos dengan persyaratan badan hukum tersebut harus siap diaudit.

“Audit dibutuhkan guna memastikan benar tidaknya uang yang dikumpulkan diserahkan kepada yang berhak dan penggunaannya untuk apa saja. Jangan-jangan operasionalnya lebih tinggi daripada donasinya,” jelasnya.

Finuril berpendapat fenomena pengemis online itu tidak baik dan terkesan menyiksa diri sendiri. Dia mengatakan orang mau keluar dari kemiskinan itu dengan cara pemberdayaan.

Advertisement

Dia menyatakan jangan berharap dapat uang tanpa bekerja. Dia mengimbau kepada masyarakat jangan dikasih hadiah dalam bentuk apa pun pada pengemis online karena jelas tidak mendidik.

“Para pemerlu kesejahteraan sosial itu mau butuh apa sebenarnya bisa difasilitasi pemerintah. Kalau di Sragen ada UPTPK. Butuhnya apa bisa difasilitasi asal benar-benar miskin,” kata Finuril.

Guna memastikan benar-benar miskin, dia mengatakan harus ada survei ke lokasi dan bisa diketahui kebutuhannya apa saja. Kalau pemberdayaan, jelas dia, bisa lewat bantuan ekonomi produktif, pelatihan di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) gratis dan ada program modal. Kalau butuhnya jaminan kesehatan, kata dia, ada jaminan Saraswati atau BPJS.

Advertisement

“Butuh kelengkapan sekolah ada gerakan nasional orang tua asuh. Kalau malas bekerja ini kembali ke mentalitas,” katanya.

Finuril meminta jangan menjadi peminta-minta tetapi butuhnya apa bisa datang ke pemerintah karena di Dinsos Sragen ada 26 jenis pelayanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif