SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat koleksi kereta kencana yang pernah dipakai para penguasa Mangkunegaran Solo. Foto diambil Selasa (26/12/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—-Khusus liburan natal dan tahun baru Pura Mangkunegaran mengadakan pameran kereta kencana atau kereta kuda yang pernah digunakan oleh para penguasa Mangkunegaran.

Abdi Dalem Pariwisata dan Museum Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya, mengatakan pameran kereta kencana tersebut dibuka untuk pengunjung mulai 22 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Khusus Nataru ini dibuka konten baru yaitu kereta kencana, itu kereta-kereta yang pernah dipakai oleh Mangkunegara IV sampai Mangkunegara VII, kemudian Mangkunegaran VIII ke sini itu kan hanya tertentu ya pakai keretanya, pas mungkin acara-acara adat,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (26/12/2023).

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari keterangan tertulis, penggunaan kereta dari Eropa mulai digunakan di Nusantara sekitar abad 17 dan 18, yang dibawa oleh para pejabat Belanda. 

Pada awalnya, kereta hanya digunakan oleh orang Eropa, terutama para pejabat Serikat Dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) sebagai sarana transportasi.

Lambat laun, penggunaan kereta juga mulai digunakan oleh kalangan bangsawan Keraton. Penggunaan kereta dari Eropa mulai digunakan oleh kalangan bangsawan Jawa saat perpindahan Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta pada 1745. 

Secara khusus Gubernur Jenderal VOC Diederik Durven memberikan hadiah kereta kepada Kasunanan Surakarta melalui Sunan Pakubuwana II. Kereta tersebut kemudian diberi nama Kyai Gruda. 

Lalu Sultan Hamengkubuwana I dari Kasultanan Keraton Yogyakarta juga mendapatkan hadiah kereta dari Gubernur Jenderal VOC Jacob Mossel. Hamengkubuwana I mendapatkan hadiah kereta setelah Perjanjian Giyanti pada 1755. Lalu kereta itu diberi nama Nyai Jimat. 

Sejak saat itu, kereta gaya Eropa mulai sering digunakan di kalangan penguasa dan bangsawan dari Dinasti Mataram, serta menjadikannya sebagai pusaka dan disakralkan dengan pemberian nama Kyai atau Nyai. 

Di Mangkunegaran sendiri mulai memiliki kereta resmi sendiri pada era KGPAA Mangkunegara IV. Mengingat pada masa itu belum ada mobil,  para penguasa Mangkunegaran biasanya menggunakan kereta sebagai alat transportasi, seperti saat kunjungan kenegaraan, mengunjungi pabrik gula dan perkebunan, mengunjungi lokasi pembangunan, ketika upacara pernikahan, ketika sedang berwisata atau menuju pesanggrahan, atau ketika hendak menuju lokasi berburu. 

Berdasarkan arsip Reksa Pustaka, tercatat berbagai kereta pernah dimiliki oleh Mangkunegaran, seperti Kyai Wimbakarya yang biasa digunakan KGPAA Mangkunegara IV saat menuju ke Pesanggrahan Srikaton, Kyai Swandana dan Kyai Retna Ketangi yang biasa digunakan KGPAA Mangkunegara VIl ketika berada di acara-acara penting.

Saat ini, Mangkunegaran memiliki 9 kereta yang terdiri atas 6 kereta penumpang dan 3 kereta jenazah. Keenam kereta penumpang tersebut adalah Kereta Kyai Candraretna, kereta tipe Barouchet, 2 kereta tipe Berline, kereta tipe Glaslaunder, dan kereta tipe Landaulet. Beberapa kereta tersebut, terkadang masih digunakan untuk acara-acara adat.

Dalam pameran ini, pengunjung diajak untuk melihat kembali kereta-kereta yang pernah menemani para pemimpin Mangkunegaran. Selain itu pengunjung juga akan dipandu oleh tour guide yang siap menjelaskan kereta-kereta yang pernah eksis itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya