SOLOPOS.COM - Tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Balai Pelestarian Kebudayaan Jateng-DIY, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Polresta Solo, dan PT Bengawan Solo Trans meninjau Gapura Jurug di Jl Ir Sutami, Solo, Rabu (15/3/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo menyiapkan anggaran lebih kurang Rp200 juta untuk memperbaiki Gapura Jurug di Jl Ir Sutami, Solo yang rusak. Bangunan pelindung gapura akan didirikan.

Pantauan Solopos.com, Rabu (15/3/2023) siang, DPUPR Solo, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Balai Pelestarian Kebudayaan Jateng-DIY, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Polresta Solo, dan PT Bengawan Solo Trans meninjau Gapura Jurug.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Gapura Jurug telah terpasang garis polisi supaya material yang hancur tetap aman. Kepala DPUPR Solo Nur Basuki mengatakan Gapura Jurug rusak bukan akibat kesengajaan, namun kecelakaan. Semua sepakat Gapura Jurug dikembalikan seperti semula.

“Dikembalikan seperti semula dengan memanfaatkan material yang ada. Nanti kita rekonstruksi lagi. Mungkin nanti ada penguatan dan dipasang rambu-rambu pengamanan agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” kata dia.

Dia mengatakan DPUPR Solo telah mengalokasikan anggaran untuk pengecatan sejumlah gapura di Kota Solo tahun ini. Jumlahnya lebih kurang Rp200 juta bersumber dari APBD Kota Solo.

“Gapura pengecatan untuk cagar budaya Rp200 juta insya Allah dengan ini tercover,” papar dia.

Pengageng Parentah Keraton Solo K.G.P.H. Adipati Dipokusumo mengapresiasi upaya Pemkot Solo untuk memperbaiki gapura yang rusak akibat ditabrak bus Batik Solo Trans (BST).

“Dari semua instansi terkait telah berkoordinasi bahwa ini akan dikembalikan semula dengan syarat bahan yang masih bisa dipakai gunakan lagi,” ujarnya.

Gusti Dipo mengatakan Gapura Jurug telah dibangun 1922 dengan sejumlah perubahan di kawasan itu, antara lain ada getaran dari lalu lintas dan akar tanaman yang masuk ke bangunan. Sejumlah instansi akan melakukan kajian lebih lanjut untuk memperbaiki serta memperkuat bangunan.

“Itu nanti diperkuat fondasinya, namun wujud aslinya dikembalikan. Akan diberikan pembatas, sekarang kan tanpa pembatas. Nanti tinggal menentukan apa bentuknya, apakah patok atau apa,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya