SOLOPOS.COM - Komandan Kodim Klaten, Letkol (Inf) Joni Eko Prasetyo, serta sejumlah pejabat menerbangkan merpati di halaman Balai Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, seusai pencanangan Desa Pancasila, Senin (7/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, dicanangkan sebagai Desa Pancasila oleh Kodim 0723/Klaten. Selain Nglinggi, pencanangan Desa Pancasila dilakukan di 25 desa lainnya.

Pencanangan Nglinggi sebagai Desa Pancasila digelar di balai desa setempat, Senin (7/3/2022). Kegiatan itu dihadiri Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol (Inf) Joni Eko Prasetyo, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Klaten, Jaka Purwanto.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Komandan Kodim (Dandim) 0723/Klaten, Letkol (Inf) Joni Eko Prasetyo, mengatakan pencanangan Desa Pancasila pada tahap awal dilakukan di 26 desa di Klaten. Salah satunya Desa Nglinggi. “Harapannya 401 desa/kelurahan mengikuti dicanangkan bertahap,” kata Dandim.

Baca Juga: Demokratis, Warga Demakijo Klaten Pilih Ketua RW 001 secara Langsung

Pencanangan Desa Pancasila dilakukan Kodim Klaten atas prakarsa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Pencanangan Desa Pancasila di seluruh Indonesia salah satunya untuk semakin menanamkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pembentukan Desa Pancasila dimaksudkan untuk menangkal munculnya kelompok atau aliran tertentu yang mencederai rasa persatuan dan kebersamaan.

“Kita sebagai penerus tugasnya mengamankan ideologi Pancasila sebagai ideologi final. pancasila sebagai sumber hukum dan falsafah. Tidak hanya slogan di lisan tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas dia.

Dandim mengatakan bakal ada program lanjutan setelah pencanangan. Sebanyak 26 desa itu bakal menjadi role model desa yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: Pundungsari Klaten Jadi Desa Percontohan Tangkal Radikalisme

“Harapan kami dengan pencanganan akan lebih terwujud rasa persaudaraan dan persatuan serta terciptanya situasi yang kondusif. Untuk program lanjutan akan disamakan di seluruh nasional dan tentunya terkait pemahaman nilai pancasila kemudian kegiatan praktik sehari-hari terkait pengamalan nilai pancasila,” urai dia.

Kepala Desa Nglinggi, Sugeng Mulyadi, mengatakan pencanangan Nglinggi sebagai Desa Pancasila dilatarbelakangi dinamika saat ini.

“Konsekuensi logis dari negara demokrasi akan terjadi perbedaan ditunjang dengan Indonesia yang penuh keberagaman. Tentu apabila tidak ada penghayatan bersama warna negara dengan pancasila, akan berpotensi besar terjadi perpecahan diantara anak bangsa. Untuk itulah TNI mengajak, menetapkan, dan mencanangkan Nglinggi sebagai salah satu Desa Pancasila,” urai dia.

Baca Juga: 4 Desa Klaten Jadi Percontohan SID Pemprov Jateng

Sugeng mengatakan Nglinggi selama ini memiliki banyak label. Sebelum dicanangkan sebagai Desa Pancasila, Nglinggi dicanangkan sebagai Desa Damai oleh Wahid Foundation pada 2017. Oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Nglinggi juga dicanangkan sebagai Desa Damai Berbudaya.

Label lain yakni Nglinggi dicanangkan sebagai desa antipolitik uang. Pencanangan Desa Pancasila semakin meneguhkan Nglinggi sebagai Desa Damai Berbudaya.

“Damai menjadi kunci pokok dan pancasila sebagai kunci. Implementasi nilai-nilai kedamaian melalui kegiatan sosial kemasyarakatan, setiap ada permasalahan dibuat musyawarah, ketika ada pembangunan dimusyawarahkan oleh kelompok masyarakat dan lain sebagainya,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya