Soloraya
Sabtu, 18 Juni 2011 - 16:01 WIB

Diprotes walimurid, sekolah tunda pungut uang pembangunan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Sragen (Solopos.com)–Pimpinan SMA Negeri 1 Sragen menunda pemungutan uang pembangunan bagi setiap siswa yang naik kelas senilai Rp 150.000/orang lantaran diprotes para orangtua/wali murid, Sabtu (18/6/2011).

Advertisement

Semula uang pembangunan tersebut diwajibkan bagi siswa sebagai syarat pengambilan
raport.

Seorang siswa kelas I yang naik kelas II, Sita, saat dijumpai wartawan, Sabtu kemarin, mengungkapkan sebelumnya sekolah memberikan edaran kepada semua siswa untuk membayar uang pembangunan senilai Rp 150.000/orang. Surat edaran itu, terangnya, disampaikan pada Kamis (16/6/2011).

“Namun entah mengapa hari ini (Sabtu-red) ada pengumuman kalau uang pembangunan itu tidak jadi dipungut atau ditunda. Dalam surat edaran itu uang itu digunakan untuk pembangunan,” akunya.

Advertisement

Sejumlah orangtua siswa menyampaikan perihal surat edaran tersebut kepada Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman melalui short message service (SMS) atau melalui jejaring sosial facebook.

Sementara, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 1 Sragen, Suyoto, saat ditemui wartawan, Sabtu, mengaku sudah mencabut surat edaran sekolah itu.

Dia mengatakan sekolah sengaja menunda penarikan uang pembangunan senilai Rp 150.000/orang karena diprotes orangtua atau walimurid.

Advertisement

(trh)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif