Soloraya
Senin, 26 September 2022 - 15:14 WIB

Dirawat di RSDM Solo, Polisi Korban Ledakan di Aspol Grogol Terluka Bakar 70%

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Garis polisi masih terpasang mengelilingi lokasi kejadian ledakan di Asrama Brimob, Telukan, Sukoharjo, Senin (26/9/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SOLO — Plt Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal, menyebut Bripka DP, 35, masih menjalani perawatan intensif seusai menjadi korban ledakan di Asrama Polisi atau Aspol Grogol, Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam.

DP dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Moewardi Solo (RSDM) karena mengalami luka bakar cukup serius, yaitu hingga 70 persen, utamanya bagian pinggang ke bawah.

Advertisement

“Paling parah kaki kiri ya. Dari hasil observasi tim dokter sementara mengalami patah tulang,” ujarnya saat diwawancarai wartawan di kantornya, Senin (26/9/2022).

Alfian menjelaskan tim medis RSUD dr Moewardi Solo melakukan tindakan medis berupa anaestesi total, sehingga korban masih dalam kondisi tidak sadar. Setelah itu dilakukan tindakan medis lain yang dirasa perlu. “Korban saat ini kondisi tertidur,” katanya.

Advertisement

Alfian menjelaskan tim medis RSUD dr Moewardi Solo melakukan tindakan medis berupa anaestesi total, sehingga korban masih dalam kondisi tidak sadar. Setelah itu dilakukan tindakan medis lain yang dirasa perlu. “Korban saat ini kondisi tertidur,” katanya.

Alfian mengatakan ledakan di Aspol Grogol, Sukoharjo, diduga karena kelalaian Bripka DP, 35. Tapi mengenai penyebab barang bukti bisa sampai di rumah itu masih menunggu hasil pemeriksaan. Sedangkan langkah pemeriksaan masih menunggu korban sembuh.

Baca Juga: Bum! Ada Ledakan di Asrama Brimob Telukan Grogol Sukoharjo, 1 Polisi Terluka

Advertisement

Artinya, dia melanjutkan penyimpanan BB tersebut diduga tidak sesuai prosedur. “Kan sudah ada gudang penyimpanan BB hasil kejahatan. Seharusnya BB diserahkan ke Brimob, yang punya gudang khusus untuk penyimpanan barang yang mudah meledak,” urainya.

Mengenai ada atau tidaknya sanksi bagi polisi tersebut, Alfian menyatakan masih harus menunggu hasil penyidikan. Sebab saat ini korban masih mendapat perawatan intensif di RSUD dr Moewardi Solo. Polisi itu akan diperiksa setelah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Kronologi Ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, Jendela Rumah sampai Bergetar

Advertisement

Kronologi Ledakan di Aspol Grogol

Menurut Alfian, anggota yang menjadi korban ledakan di Aspol Brimob, Grogol, Sukoharjo, itu bertugas di Satuan Intelkam Polresta Solo. Anggota itu sudah bertugas cukup lama. “Sejak awal menjadi anggota Polri langsung bertugas di fungsi Intel kami. Saat ini masih kami kedepankan aspek empati ya,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan yang cukup keras mengagetkan warga di sekitar Aspol Grogol, Sukoharjo, Minggu malam. Saking kerasnya ledakan, jendela rumah-rumah di sekitar lokasi bergetar.

Begitu mendengar ledakan itu warga langsung keluar rumah dan mendapati korban sudah tergeletak berlumuran darah. Ledakan diduga dari paket berisi bahan peledak.

Advertisement

Baca Juga: Masih Dijaga Ketat, Begini Suasana Lokasi Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi langsung datang ke lokasi untuk melihat situasi. Kepada wartawan, Kapolda mengatakan dugaan awal ledakan itu terjadi karena faktor kelalaian.

Polisi akan menyelidiki lebih lanjut apakah ada unsur pelanggaran dalam kasus itu atau tidak. Sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan ledakan di Asrama Polisi Grogol, Sukoharjo, tidak mengganggu kondusivitas Kota Bengawan.

“Tidak [mengganggu kondusivitas Solo]. Sudah dikondisikan, tenang saja. Lagi pula kejadiannya juga bukan di Solo. Tenang saja, aman kabeh,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif