Soloraya
Rabu, 21 Agustus 2019 - 15:15 WIB

Diresmikan, Sirkuit Motocross Barukan Klaten Langsung Dipakai Balapan Awal September

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Sirkuit grasstrack permanen di Desa Barukan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, sudah kelar dibangun dan diresmikan pada Selasa (20/8/2019).

Awal September mendatang, sirkuit milik pemerintah desa setempat itu bakal dimanfaatkan untuk ajang kejuaraan grasstrack serta motocross. Lintasan balap itu diberi nama Sirkuit Grasstrack Barukan Bersama. Panjang lintasannya sekitar 1 km.

Advertisement

Kepala Desa Barukan, Eko Priyo Sadono, mengatakan proses pembangunan sirkuit dilakukan sejak dua bulan lalu. Sirkuit dibangun di tanah kas desa seluas 2 ha yang selama ini tak produktif.

Total anggaran untuk pembangunan sirkuit itu mencapai Rp100 juta. “Sebelum membangun, lokasi sudah disurvei dari IMI [Ikatan Motor Indonesia] dan lokasinya layak. Walau saat ini sirkuit yang sudah dibangun masih seadanya, tapi sudah memenuhi standar untuk menggelar kejuaraan,” kata Eko saat ditemui Solopos.com seusai peresmian, Selasa.

Kejuaraan grasstrack serta motocross terbuka pada Sabtu-Minggu (7-8/9/2019) akan menjadi event perdana di sirkuit tersebut. Kejuaraan ini menjadi ajang reuni para pembalap senior serta mempertandingkan kelas perangkat desa.

Advertisement

Eko menjelaskan pembangunan sirkuit itu untuk mengembalikan ikon Desa Barukan yang pernah dikenal memiliki sirkuit grasstrack serta digunakan untuk ajang balap setiap tahunnya pada era 1980-an hingga 1990-an.

Dari sirkuit itu, lahir sejumlah pembalap grasstrack nasional salah satunya Wahyu Gareng, mantan juara nasional.

“Sejak saya kecil pada era 1983 itu Barukan dikenal sebagai lokasi balapan grasstrack. Lintasannya dulu berada di utara STM [SMK Tunggal Cipta]. Namun, karena tanahnya milik perseorangan akhirnya dimanfaatkan pemilik tanah. Karena itu, kami ingin membangkitkan lagi ikon Barukan,” urai dia.

Advertisement

Lebih lanjut, Eko mengatakan pengembangan sirkuit tersebut terus dilakukan. Sirkuit bakal dikelola melalui Badan Usaha Milik (BUM) Desa. Untuk penambahan fasilitas, pemerintah desa setempat meminta bantuan Pemkab Klaten.

“Kami berharap dari pemkab bisa membantu sarana penunjang seperti tribune, toilet, dan lainnya. Kalau total kebutuhan anggaran untuk menyempurnakan sirkuit sekitar Rp500 juta,” kata Eko.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, yang ditemui seusai peresmian berharap sirkuit tersebut bisa menjadi ikon Barukan hingga menambah pendapatan asli desa. Soal bantuan pengembangan sirkuit, Mulyani meminta pemerintah desa serta BUM Desa Barukan mengajukan proposal agar bisa diusulkan mendapatkan bantuan melalui APBD Klaten 2020.

“Saya sudah meminta kades dan direktur BUM desa untuk mengajukan proposal disertai DED-nya seperti apa dan sudah memiliki dana berapa. Kalau memang potensi bisa dijual bisa lebih menambah PAD, nanti kami pikirkan untuk memberikan bantuan,” tutur dia.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif