Soloraya
Senin, 15 Agustus 2022 - 11:51 WIB

Disabilitas Nilai Aksesibilitas di Boyolali Baik, tapi Masih Kurang

Nimatul Faizah  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Akses untuk difabel di Balai Kota Solo. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Penyandang disabilitas daksa di Boyolali menilai akses mereka di beberapa instansi pemerintahan dan pelayanan umum sudah bagus. Namun, mereka menyoroti fasilitas toilet yang belum ramah disabilitas.

Salah satu penyandang disabilitas daksa asal Ampel, Boyolali, Sardi, 49, mengungkapkan aksesibilitas kursi roda di Boyolali sudah hampir merata di seluruh instansi di Boyolali.

Advertisement

“Sudah bagus, 80% aksesibilitas kursi roda sudah merata dan diprioritaskan untuk difabel. Namun, untuk yang tingkat kelurahan-kelurahan itu masih banyak yang belum akses untuk penyandang kursi roda, kamar mandi juga belum,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Senin (15/8/2022).

Ia mengungkapkan di beberapa kelurahan masih belum ada ram untuk penyandang kursi roda.

Advertisement

Ia mengungkapkan di beberapa kelurahan masih belum ada ram untuk penyandang kursi roda.

Baca Juga: Payah! Kursi Prioritas KRL Solo-Jogja Kerap Disalahgunakan Penumpang

Ia menambahkan pegangan atau handle untuk penyandang disabilitas daksa nonkursi roda juga masih belum ada.

Advertisement

Lebih lanjut, untuk toilet yang dapat diakses penyandang kursi roda, Sardi menyarankan agar ukuran kamar mandi dapat digunakan pengguna kursi roda berputar di dalamnya.

Sardi menjelaskan besaran kamar mandi yang ramah untuk penyandang kursi roda yaitu berukuran 2 meter x 2 meter.

Baca Juga: Kisah Nani, Wanita Difabel Tak Sekolah Tapi Dirikan PAUD di Boyolali

Advertisement

“Saran dari saya pikirkan agar kami bisa mandiri, tidak menggantungkan pertolongan dari orang lain dengan cara memberi ram kursi roda, handle, dan toilet yang ramah bagi kami,” ungkap dia.

Sementara itu, penyandang disabilitas daksa pengguna kruk asal Gladagsari, Boyolali, Budhiani, 36, menilai aksesibilitas bagi pengguna kruk juga sudah memadai.

Ia mencontohkan seperti saat ke kantor kecamatan, puskesmas, dan bank sudah dapat diakses penyandang disabilitas.

Advertisement

Baca Juga: Kaum Difabel Soloraya Dilatih Digitalisasi Usaha

“Saya juga pernah ke pengadilan agama Boyolali aksesnya juga sudah bagus,” kata dia.

Namun, ia mengungkapkan untuk di beberapa kelurahan masih belum ramah untuk disabilitas daksa. Sekaligus,  untuk toilet, Ani mengungkapkan belum ramah untuk pengguna kruk seperti dirinya.

“Kalau belum kan susah untuk saya misal mau buang air karena harus pakai kloset duduk enggak bisa yang jongkok,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif