SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berbicara dalam acara Sambang Warga di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Jumat (23/6/2023). (Istimewa/Bagian Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Macet di jalan Klaten-Boyolali, khususnya sekitar Lapangan Bonyokan, Jatinom, Klaten, saat berlangsung Pasar Legen setiap hari pasaran Legi menjadi persoalan yang menghantui warga setempat selama beberapa waktu terakhir.

Warga pun menggunakan kesempatan saat kegiatan Sambang Warga Pemkab Klaten di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Jumat (23/6/2023), untuk menyampaikan persoalan itu guna meminta solusi. Sambang Warga di Jatinom itu merupakan kali kedua pada 2023 ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pada kesempatan itu, warga meminta agar persoalan macet terutama di ruas jalan raya Klaten-Boyolali di wilayah Kecamatan Jatinom bisa segera terurai. Pelaksana Tugas (Plt) Camat Jatinom, Agus Sunyata, mengatakan situasi dan kondisi di Jatinom kondusif, aman, tenteram, dan damai.

Pembangunan dan perekonomian di Jatinom tumbuh didukung program dari desa menggali potensi-potensi yang ada. Agus juga menjelaskan bakal ada investor atau perusahaan di Jatinom. Saat ini, investor tersebut masih dalam proses konsolidasi.

“Harapan kami dengan adanya perusahaan di Jatinom memberikan dampak positif di Jatinom meningkatkan taraf perekonomian di Jatinom dan membuka lapangan pekerjaan,” kata Agus.

Pada kesempatan itu, Agus juga menyampaikan harapan warga agar segera ada penyelesaian terkait kesemrawutan lalu lintas di wilayah Jatinom yang bersifat kontinu maupun temporer. Kesemrawutan lalu lintas itu terjadi terutama ketika jam pagi dan sore.

Apalagi ketika bersamaan kegiatan Pasar Legen di Lapangan Bonyokan yang berdekatan dengan ruas jalan raya Klaten-Boyolali. Kondisi arus lalu lintas di jalan wilayah Jatinom, Klaten, macet dan semrawut hingga terjadi antrean panjang kendaraan yang melintas.

Agus menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Jawa Tengah (Jateng) lantaran ruas jalan raya itu masuk ruas jalan yang menjadi kewenangan provinsi. Pada pekan lalu sudah ditindaklanjuti dengan peninjauan ke lokasi. Selanjutnya akan dilakukan rapat bersama terkait hal itu serta instansi terkait baik itu Dishub, DPUPR, maupun Bappeda.

Usulan Pelebaran Jalan

“Harapan kami dengan dibuat jalur alternatif akan memecah aktivitas pedagang secara parsial dan harapannya akan menumbuhkan kegiatan baru dan meningkatkan perekonomian di wilayah Jatinom dengan diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas sesuai dengan prosedur yang ada,” kata Agus.

Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan sambang warga merupakan kegiatan yang diinisiasi Pemkab untuk memberikan dan mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Kegiatan itu juga dimaksudkan untuk menyerap saran dan masukan secara langsung dan bisa direspons secara cepat.

“Ini adalah sambang warga kedua pada 2023. Kami hadir di sini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, ada perpustakaan keliling, dukcapil, kesehatan dan lainnya. Di sini saya juga bawa OPD. Jadi OPD harus peka ketika ada aduan bisa langsung direspon dan ditindaklanjuti,” kata dia.

Mulyani mengatakan pada sambang warga di Jatinom itu salah satu keluhan yang disampaikan yakni terkait masalah macet di jalan wilayah Kecamatan Jatinom terutama saat ada kegiatan Pasar Legen, Klaten.

“Tadi ada usulan untuk jalan provinsi dan kabupaten diperlebar dan diurai [terkait kemacetan] di sana. Oleh karena itu kenapa setiap kegiatan sambang warga kami libatkan seluruh kepala OPD agar secara langsung menerima masukan dari masyarakat melalui camat atau kades agar bisa segera ditindaklanjuti,” kata dia.

Kegiatan sambang warga itu juga diisi penyerahan bantuan dari Baznas Klaten berupa bantuan sembako kepada muazin dan marbot masjid, jambanisasi untuk dua rumah, bantuan pendidikan bagi 10 anak. Kemudian bantuan dari Dissos P3APPKB Klaten berupa jaminan hidup untuk enam orang dan alat bantu disabilitas.

Juga bantuan dari Bank Klaten berupa tabungan Simpel Ayah, bantuan dari PDAM Tirta Merapi berupa sembako kepada 10 warga miskin, bantuan dari DKPP berupa 25 ekor kambing untuk Desa Afinitas Mandiri Pangan, serta bantuan dari Kecamatan Jatinom berupa 64 sembako untuk desa miskin ekstrem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya