SOLOPOS.COM - Para seniman muda yang tergabung dalam sanggar Omah budaya Nusantara unjuk kebolehan di pelataran Omah budaya di kawasan Bonorejo, Nusukan, Banjarsari, Solo, Rabu (25/1/2012) malam. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Sanggar seni di Solo berjumlah ratusan.

Solopos.com, SOLO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, akan memetakan potensi ratusan sanggar seni di Solo. Hal itu sesuai dengan rencana menjadikan Solo sebagai panggung seni budaya rakyat pada 2017 nanti.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang Seni dan Budaya Disbudpar Solo, Vero Ekowati, menyebutkan sebanyak 355 sanggar seni sudah terdaftar di Disbudpar setempat. Dari angka itu, 200-an sanggar merupakan sanggar tari dan sisanya meliputi sanggar teater, keroncong, lukis, dan musik.

“Kami akan melakukan mapping mengenai potensi sanggar seni di Solo, apakah masih eksis semua atau tidak,” ungkapnya ketika ditemui di kantornya, Jumat (25/11/2016).

Dia menjelaskan pada 2017 nanti, pemetaan tersebut sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan dua hal, yakni pemisahan Dinas Kebudayaan dari Dinas Pariwisata dan menyongsong Solo sebagai Teatre of Community Art, Panggung Seni Budaya Rakyat.

Menurutnya, sesuai dengan rencana pada 2012 hingga 2016, Solo mencanangkan sebagai Festive City, Kota Festival. Selanjutnya, pada 2017-2019 melangkah sebagai Teatre of Community Art, Panggung Seni Budaya Rakyat. Pada 2020 mendatang, Solo akan mendeklarasikan sebagai Pioneer of Eco Art, Kota Pelopor Seni Budaya yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya