Solopos.com, SOLO — Sedikitnya 15 stan penjual sembilan bahan kebutuhan pokok atau sembako dibuka di bazar pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan Solo bersama Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah di Plaza Pasar Klewer, Solo, Rabu (17/11/2021). Acara yang hanya berlangsung sehari tersebut bertujuan menekan kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Solo, Wulan Tendra Dewayani, mengatakan bazar tersebut diadakan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok jelang akhir tahun. Seperti diketahui sejumlah bahan pokok mulai mengalami kenaikan harga. Misalnya telur mencapai Rp25.000 per kilogram atau minyak goreng hingga Rp19.000 per liter.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Wulan menggandeng 15 stan penjual bahan pokok murah serta UMKM untuk meramaikan bazar. Mereka termasuk Bulog Sub Divisi III Solo, Pasar Murah Pedaringan Solo, distributor beras CV Indah Bening, serta sejumlah UMKM. “Bulog, Pasar Murah Pedaringan Solo, dan CV Indah Bening menjual bahan pokok di bawah harga pasaran. Jadi masyarakat bisa belanja di sini,” katanya kepada Solopos.com, Rabu.
Baca Juga: Sering Nol Kasus Baru, Gibran Optimistis PPKM Solo Turun Ke Level 1
Lebih lanjut, Wulan sengaja mengajak pula UMKM dalam bazar pasar murah sembako Solo itu agar mereka terdorong terus tumbuh dan berkembang di masa pandemi. Utamanya UMKM kuliner, baik yang menjual kuliner kemasan maupun siap saji.
Kepala Seksi Promosi dan Informasi Pasar Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Mieke, menambahkan kegiatan pasar murah merupakan agenda tahunan menjelang perayaan hari besar keagamaan. Misalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri, maupun Natal.
Hal itu mengingatkan saat itu banyak permintaan bahan pokok yang menyebabkan harga ikut naik. Tahun ini, Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menunjuk dua lokasi kegiatan yakni Solo dan Pemalang.
Acara di Pemalang bakal digelar pada Jumat (19/11/2021) mendatang. “Ini merupakan kegiatan sinergi antara kami dinas provinsi dan pemerintah kota,” katanya.
Baca Juga: Ternyata Ini Teknik Tendangan yang Bikin Jan Ethes Juara Taekwondo
Menekan Kenaikan Harga
Selain bazar pasar murah, Disdag Jateng juga terus berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi adanya penimbunan.
Pemperintah Provinsi Jawa Tengah bahkan memiliki program khusus Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib belanja produk pasar tradisional. Khususnya bahan pokok yang harganya anjlok. Tujuannya membantu penjualan para pedagang kecil. “Kami wajib belanja barang-barang yang harganya lagi turun. Lalu diminta dibagikan ke masyarakat luas,” katanya.
Sementara itu, selain bazar, pemerintah juga membagikan 200 kupon belanja kepada para pengunjung pada Rabu pagi. Kupon senilai Rp20.000 tersebut bebas dibelanjakan ke semua stand yang ada. “Ya seneng ada acara ini. Cukup terbantu lah, harganya murah. Semoga ada lagi setelah ini,” kata salah satu pembeli, Yuni, Rabu.
Baca Juga: Duh! 3 Rumah di Mojosongo Solo Terancam Longsor, 1 Keluarga Mengungsi
Salah satu pengisi stan jualan adalah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Solo. Mereka menjual gula, tepung, beras, dan daging kerbau sejak pagi. Pegawai Staf Komersial Bulog Solo. Hendro Febri, Rabu, mengatakan permintaan paling banyak adalah gula pasir.
Sebanyak satu kilo gula pasir dijual dengan harga Rp12.000. Hingga pukul 09.15 WIB, mereka berhasil menjual hampir 240 kg gula. Disusul beras dan tepung terigu yang juga banyak diminati.
“Kami menyiapkan stok cukup banyak. Gula sampai ratuan kilogram, beras juga. Ya nanti lihat permintaan, kalau masih tinggi mungkin kami ambil lagi di gudang. Minyak sebenarnya juga banyak permintaan, tapi stok kami habis,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
