Soloraya
Senin, 28 Januari 2013 - 08:31 WIB

Dishubkominfo Solo Akan Optimalkan Jalur Lambat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) berencana mengoptimalkan keberadaan jalur lambat yang ada di Kota Solo.

Advertisement

Pasalnya saat ini keberadaan jalur lambat dinilai tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro, baru-baru ini mengatakan pengoptimalan kembali fungsi jalur lambat itu akan dilakukan sesegera mungkin. Menurutnya saat ini jalur lambat di beberapa ruas jalan di Solo, banyak yang disalahgunakan, seperti dipakai untuk parkir, berjualan dan kegiatan lainnya.

Padahal keberadaan jalur lambat itu sangat vital di Solo, yakni untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan yang ada di jalan raya. Menurutnya dengan difungsikan kembali jalur lambat, maka sepeda, becak dan kendaraan tidak bermotor lainnya bisa melintas dengan nyaman. Sehingga akan mengurangi keruwetan yang bisa menimbulkan kecelakaan.

Advertisement

“Nanti kita fungsikan kembali dengan baik, ini salah satu cara untuk mengurai kemacetan yang akhir-akhir ini terjadi di Kota Solo.”

Saat ini, kata dia, ada beberapa ruas jalan yang ada jalur lambatnya. Sedangkan panjang jalur lambat itu bervariasi, dengan total puluhan kilometer. Beberapa ruas jalan yang jalur lambatnya cukup panjang yakni Jl Slamet Riyadi sekitar tujuh kilometer, dan Jl Ir Sutami yang panjangnya sekitar empat kilometer.

Baskoro mengatakan untuk mengoptimalkan jalur lambat itu, yang harus dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kualitas jalan di jalur lambat tersebut. Sebab saat ini banyak aspal jalan yang rusak di jalur lambat. Saat disinggung mengenai dana yang dipakai untuk menata jalur itu, Baskoro mengaku membutuhkan dana miliaran rupiah. Akan tetapi angka secara pasti masih akan dikaji ke depannya.

Advertisement

“Intinya jalur itu akan ditata, agar masyarakat mau beralih dari kendaraan bermesin menuju non mesin, yang tentunya bisa mengurangi kemacetan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif