SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri mengakui parkir di wilayah Kabupaten Wonigiri terutama di wilayah kota masih semrawut.

Hal itu juga sempat menjadi sorotan Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) selain Terminal Krisak Selogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Parkir di wilayah Kabupaten Wonogiri terutama di wilayah kota memang masih semrawut. Sementara ini, solusi untuk parkir belum ada. Tapi, kami sudah berkoordinasi dengan Komisi C DPRD untuk mencari solusi bersama,” kata Kepala Dishubkominfo Wonogiri, Ismiyanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin.

Sebab, sebelumnya, Tim Penilai WTN menilai parkir di Wonogiri masih semrawut terutama di jalan provinsi yang parkir hingga ke badan jalan. Selain itu, juga parkir di central business district (CBD) atau pusat kota yakni di sekitar Pasar Kota Wonogiri. “Kami berupaya secara bertahap untuk menata parkir dengan memanfaatkan kantong parkir yang ada. Seperti lantai tiga pasar yang bisa dimanfaatkan untuk lahan parkir, tetapi bukan untuk kendaraan berat,” ujarnya.

Kepala UPT Perparkiran, Sudarno, menambahkan di wilayah kota telah ada pembagian zona parkir yang dikelola delapan pemenang lelang. Termasuk pembedaan tarif parkir sesuai Perda Wonogiri untuk lokasi khusus seperti halaman RSUD dan pasar dengan tarif Rp1.000/tiga jam dan tarif parkir di jalan umum Rp500/tiga jam.

“Saat ini, kami masih menemukan banyak kekurangan dalam pengelolaan parkir. Salah satunya pelanggaran tarif parkir. Ke depan, kami akan menata parkir agar lebih baik. Seperti menyiapkan kantong parkir, zona yang jelas, rambu parkir dan marka,” katanya saat mendampingi Ismiyanto.

Pihaknya juga akan melatih sumber daya manusia (SDM) terutama juru parkir. Mereka akan dilatih kemampuan teknis dan nantinya dibekali kartu identitas. “Kami akan melakukan upaya pembenahan. Kalau memang ada yang menyalahi Perda untuk tarif parkir, masyarakat bisa protes. Kami ingin meningkatkan komitmen agar lebih profesional,” ujarnya.

Selain itu, Ismiyanto juga akan mengkaji permasalahan parkir di sejumlah pasar tradisional yang berada di jalan provinsi mulai wilayah Kecamatan Selogiri- Purwantoro. Sementara terkait perbaikan trotoar dan penertiban PKL yang juga menjadi sorotan Tim Penilai WTN, pihaknya akan berkoordinasi Satpol PP dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya