SOLOPOS.COM - Pasar Klewer (dok)
Pasar Klewer (dok)
SOLO--Keputusan Pemkot untuk merevitalisasi Pasar Klewer sudah bulat. Saat ini, Pemkot tengah menyiapkan proses lelang penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan, yang di dalamnya termasuk penentuan lokasi pasar darurat.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo mengungkapkan untuk kebutuhan lelang dan proses pembuatan FS tersebut, telah disiapkan anggaran dalam dari APBD 2012 senilai Rp850 juta. Anggaran lainnya senilai Rp550 juta juga telah disiapkan untuk penyusunan detail engineering design (DED).
“FS-nya akan ditangani oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah-red) sedangkan DED-nya oleh DPP. Tapi tetap untuk FS-nya nanti bakal melalui sistem lelang. Saat ini prosesnya persiapan perangkat untuk lelang, panitianya dan sebagainya,” jelas Subagiyo, dalam wawancara dengan wartawan, Senin (13/2).
Subagiyo menegaskan sudah jelas bahwa penentuan pasar darurat selama Pasar Klewer direvitalisasi akan dimasukkan dalam FS, sebab FS harus mencakup semua aspek kajian mulai dari kajian ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan pra DED. Pasar darurat itu musti meliputi wilayah yang cukup luas untuk menampung para pedagang Klewer yang jumlahnya ribuan.
Berdasarkan data DPP, di Pasar Klewer ada 2.220 pedagang yang menempati kios, 764 pedagang kaki lima (PKL) dan 138 pedagang renteng. Pedagang renteng adalah mereka yang jualannya menempel di kios.
Subagiyo menjelaskan sejauh ini ada sejumlah lokasi alternatif untuk pasar darurat Klewer. Di antaranya kawasan Benteng Vastenburg, Alun-alun Kidul, pinggir Jl dr Rajiman atau kerja sama dengan Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center (BTC) agar mau menampung sementara.
(JIBI/SOLOPOS/Suharsih)