Sidka dilakukan tim BKP2D di Kantor Kecamatan Ngemplak.
Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Kantor Kecamatan Ngemplak kelabakan ketika tim Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Boyolali menggelar inspeksi mendadak (sidak) di ruangan kerja mereka, Selasa (4/7/2017).
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Pantauan Petugas juga menanyakan alasan, bukti surat izin, dan keterangan lain kepada rekan kerja, bawahan atau atasan terkait ASN yang tak berada di tempat tugasnya. “Bapak tadi, enggak masuk katanya mau antar anaknya periksa ke rumah sakit, Pak,” ujar salah satu pegawai saat ditanya alasan atasannya tak masuk kerja kali itu. Kedatangan tim dari BKP2D itu sempat mengejutkan para ASN. Sebab, diketahui ada sejumlah ASN yang tak kelihatan batang hidungnya di jam kerja. Sekretaris BKP2D Boyolali, Marjono, menjelaskan nama-nama ASN yang tercatat tak masuk kerja akan dipelajari penyebabnya. Jika alasannya bisa diterima, maka tak akan mendapatkan sanksi.
Tapi, jika tak masuk karena alasan ringan, tak ada izin, atau pemberitahuan, maka akan mendapatkan pembinaan. “Sampai hari ini, rata-rata yang tak masuk kerja pasca Lebaran masih bisa dimaklumi. Jumlahnya tak banyak,” ujarnya di sela-sela sidak. Marjono tak menyebutkan secara pasti jumlah ASN yang tak masuk kerja setelah usai libur Lebaran. Dia hanya menyebutkan sekitar 1% dari total jumlah ASN di Boyolali. “Rata-rata, sudah pada sadar. Mereka masuk kerja dan yang tak masuk kerja ada pemberitahuan, baik lewat surat resmi, Whatsapp, atau SMS,” ujarnya.