Disiplin PNS Solo diperketat dengan aturan menggunakan fingerprint saat presensi.
Solopos.com, SOLO — Mulai Maret 2016, pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di kantor kelurahan dan kantor kecamatan di Kota Solo wajib presensi menggunakan fingerprint di mesin presensi elektronik. Saat ini, masih ada pegawai di kelurahan dan kecamatan yang presensi secara manual.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Rahmat Sutomo Rahmat mengatakan akhir tahun 2015 seluruh kantor kelurahan dan kecamatan sudah dilengkapi alat fingerprint. Namun, beberapa kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) belum dipasangi alat itu.
Dia mengatakan mulai Februari seluruh kantor pemerintahan akan dipasang alat fingerprint. “Februari semua pegawai harus mulai belajar menggunakan fingerprint. Baru bulan Maret, pemanfaatan fingerprint akan dimaksimalkan,” kata dia kepada puluhan lurah dan camat se-Solo di ruang Manganti Praja, Sabtu (16/1/2016).
Menurut Rahmat, hasil presensi fingerprint akan digunakan untuk menentukan dan menghitung tambahan penghasilan (tamsil) pegawai. Seluruh data presensi pegawai dari fingerprint akan masuk di data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo.
“Mulai Maret nanti bagian keuangan mau mengambil data presensi pegawai dari BKD bukan dari SKPD. Ini artinya, pemanfaatan fingerprint sudah harus dimulai,” jelas dia.
Pelaksana Harian (Plh) Penjabat (Pj) Wali Kota Solo, Budi Yulistianto, menambahkan belum semua kantor pemerintahan yang memiliki alat fingerprint. Menurut dia, kesadaran dan kepatuhan pegawai dalam memanfaatkan presensi elektronik itu masih lemah.
“Masih ada, pegawai yang pergi ke luar kantor bukan kegiatan dinas. Mereka kembali ke kantor ketika mau pulang dan mengisi presensi,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
