SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- PDAM Tirta Makmur Sukoharjo kehilangan pemasukan hingga Rp1,1 miliar karena diberikan kepada pelanggan dalam bentuk subsidi atau diskon tagihan air 15 persen-100 persen pada April 2020.

Kebijakan subsidi berupa diskon tagihan air pelanggan diberlakukan untuk periode April dan Mei 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Besarnya diskon tagihan air bervariasi atau menyesuaikan kategori pelanggan. Pelanggan PDAM kategori fasilitas umum (fasum) seperti masjid, musala, dan gereja diberi diskon 100 persen. Pelanggan kategori fasum tersebut tak perlu membayar tagihan air selama dua bulan berturut-turut.

MUI Izinkan Salat Idulfitri Berjemaah di Tengah Pandemi Covid-19, Tapi Ada Syaratnya!

Sementara pelanggan kategori rumah tangga 1, 2, 3, dan 4 diberi diskon sebesar 35 persen. Sedangkan pelanggan kategori bisnis diberi diskon 15 persen.

“Nilai subsidi tagihan rekening air pada April senilai Rp1,1 miliar. Mungkin, nilai subsidi tagihan rekening air pada Mei tak jauh berbeda,” kata Kepala Bagian (Kabag) Administrasi dan Keuangan PDAM Sukoharjo, Retno Wardani, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (14/5/2020).

Meringankan Beban Warga

Kebijakan pemberian subsidi berupa diskon tagihan air dilakukan untuk meringankan dampak sosial ekonomi akibat wabah Covid-19. Sebagian besar pelanggan kesulitan mencari penghasilan. Belum lagi, para karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.

Rekonstruksi Pembunuhan Banyuanyar, Tersangka Peragakan 38 Adegan, Apa Saja?

Perempuan yang akrab disapa Dani ini belum bisa memastikan apakah kebijakan pemberian diskon tagihan air diperpanjang atau tidak. “Jumlah kasus positif corona di Sukoharjo tertinggi di Soloraya. Tergantung kebijakan Pak Bupati untuk memperpanjang kebijakan pemberian diskon atau tidak,” ujar dia.

Menurut dia, jajaran direksi PDAM Sukoharjo bakal mengevaluasi kebijakan pemberian diskon selama dua bulan. Hal ini dilakukan agar PDAM tak merugi besar setelah memberi subsidi diskon tagihan air kepada pelanggan.

Utang Klaim BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit Rp4,4 Triliun, Penyebab Iuran Naik?

Hasil evaluasi bakal dilaporkan kepada Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya. “Jumlah pelanggan baru menurun dibandingkan sebelum muncul pandemi Covid-19. Ini juga dampak akibat persebaran pandemi Covid-19,” papar dia.

Diberitakan sebelumnya, hingga Rabu (13/5/2020), pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo tak bertambah. Jumlahnya tetap 51 orang.

Dari 51 orang tersebut, ada penambahan pasien Covid-19 yang sembuh di Sukoharjo sebanyak tiga orang. Mereka berasal dari Kecamatan Kartasura dua orang dan satu orang dari Kecamatan Mojolaban. Dengan demikian, total pasien sembuh adalah 15 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya