Soloraya
Kamis, 20 Oktober 2022 - 12:13 WIB

Diskumindag Sragen Luncurkan Bina Serasi, Solusi Atasi Koperasi Sakit

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asisten II Setda Sragen Tugiyono (tengah) berfoto dengan baliho berisi informasi pelayanan bimbingan dan konsultasi untuk koperasi di Diskumindag Sragen, Kamis (20/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pengurus ratusan koperasi yang tidak sehat di Kabupaten Sragen bisa berkonsultasi tentang permasalahan koperasi di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen. Baik secara tatap muka (offline) maupun secara daring (online).

Mereka akan dilayani Unit Bimbingan dan Layanan Konsultasi Koperasi (Bina Serasi) yang diluncurkan Diskumindag pada Kamis (20/10/2022). Tersedia satu ruang khusus untuk pelayanan baik tatap muka maupun daring dengan petugas yang juga khusus sebanyak dua orang.

Advertisement

Kabid Koperasi Diskumindag Sragen, Bina Sri Astuti, mengungkapkan ada dua jenis bimbingan dan layanan konsultasi bagi koperasi.“Dulu konsultasinya tidak terarah dan tidak ada tempat pelayanannya. Sekarang pengurus koperasi datang ke Diskumindag sudah ada tempat dan petugas pelayanannya setiap hari buka. Khusus untuk pelayanan daring ada satu orang admin yang nantinya dikirimkan ke petugas konsultasi tatap muka,” jelas Bina kepada Solopos.com.

Dia menerangkan ada pengurus koperasi yang kurang memahami aturan atau masalah terkait koperasi. Mereka bisa konsultasi soal itu ke Diskumindag. Begitu pula terkait perizinan baru seperti nomor induk berusaha (NIB) atau nomor induk koperasi (NIP) bisa berkonsultasi ke Diskumindag.

Baca Juga: Bingung Cari Produk UMKM Sragen? Klik Saja Tukonisragen.com

Advertisement

“Jika ada kendala dalam pengurusan izin bisa datang ke Diskumindag. Apa pun yang berkaitan dengan koperasi bisa dikonsultasikan. Hingga sekarang ada 228 koperasi aktif, tetapi hanya 170 koperasi yang laporan rapat akhir tahunan (RAT) disampaikan ke Diskumindag. Koperasi lainnya aktif tetapi RAT-nya tidak dilaporkan ke Diskumindag,” katanya.

Asisten II Setda Sragen, Tugiyono, mengapresiasi inovasi Diskumindag ini mengingat dari 1.200-an koperasi di Sragen ternyata hanya 20% yang aktif. Sisanya ada yang masuk angin, sakit, dan mati suri.

Wadah konsultasi dan bimbingan ini, kata dia, bermanfaat bagi koperasi-koperasi yang sakit supaya sehat kembali. “Bagi pengurus koperasi yang tidak sempat datang ke Diskumindag karena sibuk maka bisa berkonsultasi secara daring,” ungkapnya.

Advertisement

Baca Juga: 94,9% Koperasi Di Sragen Tak Ditemukan Alamat dan Pengurusnya

Tugiyono menilai koperasi yang sakit itu disebabkan berbagai faktor, misalnya kekurangan sumber daya manusia (SDM), anggotanya juga tidak sehat, dan lainnya. Ada juga karena faktor pemahaman pengurusnya tentang koperasi yang belum maksimal.

Persoalan lain adalah adanya pengurus nya kurang fair dan tidak terbuka yang membuat koperasi jadi tidak sehat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif