Soloraya
Sabtu, 7 April 2018 - 06:35 WIB

Disnaker Wonogiri Buka 2 Kelas Pramagang Jepang, Berminat?

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri akan membuka dua kelas pramagang, Juli mendatang. Kelas itu untuk mempersiapkan calon tenaga kerja dalam seleksi magang di Jepang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah bekerja sama International Manpower (IM) periode September 2018.</p><p>Kepala Disnaker Wonogiri, Ristanti, saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Jumat (6/4/2018), menyampaikan kelas pramagang dibuat untuk mempersiapkan calon tenaga kerja secara fisik maupun kompetensi sebelum mengikuti seleksi magang di Jepang. Persiapan dibutuhkan agar calon tenaga kerja dari Wonogiri terserap maksimal.</p><p>Hal itu perlu karena seleksi magang di Jepang sangat ketat dan berat, seperti tinggi minimal 160 cm, berat badan minimal 50 kg, dan harus lulus semua tes kesamaptaan meliputi lari 7 km selama 15 menit, <em>push up</em>, <em>sit up</em>, dan sebagainya. Apabila tidak memiliki persiapan, calon tenaga kerja sulit lolos.</p><p>&ldquo;Tahap awal ini kami akan buka dua kelas dulu [pramagang], masing-masing kelas alokasinya 30 orang. Kalau tahun ini peserta pramagang sebagian besar bisa lolos seleksi magang di Jepang, tahun depan akan kami tambah lebih banyak lagi kelasnya,&rdquo; kata Ristanti.</p><p>Dia menjelaskan kelas pramagang diperkirakan mulai dibuka Juli atau Agustus. Peserta pramagang akan diikutkan seleksi magang di Jepang melalui Disnakertrans Jateng bekerja sama dengan IM Japan, September mendatang.</p><p>Proses seleksi hingga persiapan pemberangkatan ke Jepang memakan waktu maksimal 11 bulan. Oleh karena itu, bagi yang lolos seleksi kemungkinan besar berangkat pada 2019.</p><p>&ldquo;Ini terbuka khusus untuk laki-laki yang memenuhi kriteria seperti disyaratkan IM Japan, seperti berusia 18 tahun-25 tahun. Meski masih dibuka Juli atau Agustus, sekarang bisa booking dulu,&rdquo; imbuh Ristanti.</p><p>Ristanti menjelaskan magang di Jepang bisa melalui dua jalur, yakni jalur Disnakertrans Jateng yang bekerja sama dengan IM Japan dan lembaga pelatihan kerja sending organization (LPK-SO). Di Wonogiri terdapat satu LPK-SO resmi. Seleksi magang melalui LPK-SO maksimal tujuh bulan.</p><p>Disinggung mengenai rencana Pemkab menanggung biaya proses seleksi magang melalui Disnakertrans Jateng-IM Japan, Ristanti mengatakan akan mengkaji terlebih dahulu biaya apa saja yang bisa ditanggung APBD. Menurut dia, biaya proses seleksi memungkinkan ditanggung APBD karena ada daerah yang sudah mengaplikasikannya, seperti Rembang.</p><p>&ldquo;Dikaji dulu biar sesuai aturan yang berlaku. Prinsipnya, Pemkab berupaya memberi kemudahan bagi calon tenaga kerja agar bisa terserap di pasar kerja,&rdquo; ulas Ristanti.</p><p>Kasi Pelatihan dan Pemagangan Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Jateng, Subianto, mengatakan magang di Jepang tidak sama dengan tenaga kerja Indonesia (TKI). Magang memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar selain aspek penghasilan. Orang yang magang akan menjadi lebih disiplin, pintar melihat peluang, sopan, produktivitas tinggi, dan karakter positif lainnya.</p><p>&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif