Soloraya
Selasa, 31 Mei 2022 - 16:20 WIB

Disnakkan Boyolali: Sapi Terkena PMK, Susunya Aman Dikonsumsi Asalkan…

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi susu. (freepik)

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mengungkapkan susu dari sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku atau PMK aman dikonsumsi. Namun, sebelum dikonsumsi susu tersebut harus melewati tahap pasteurisasi.

Ihwan amannya susu sapi untuk dikonsumsi setelah tahapan pasteurisasi tersebut disampaikan oleh Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Senin (30/5/2022).

Advertisement

“Kami telah melaksanakan uji laboratorium terkait susu PMK. Hasilnya jelas positif, tetapi ketika susu PMK kami pasteurisasi dan kami cek di laboratorium, hasilnya negatif,” jelas Lusi.

Ia mengatakan hal tersebut membuktikan bahwa ketika produk dari hewan terkena PMK diproses dengan benar, maka virus yang membawa penyakit mulut dan kuku akan mati.

Terkait produk daging hewan kurban pada masa PMK ini, Lusi mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Boyolali) juga masih memproses surat edaran bupati terkait penekanan penyebaran PMK saat Iduladha.

Advertisement

Baca juga: Ada PMK, Stok Sapi Potong Boyolali Dijamin Cukup Jelang Iduladha 2022

“Jadi setelah dipotong, nanti bagian jeroan, kepala, dan bagian-bagian yang ada tanda klinis PMK harus segera direbus agar virusnya segera mati,” jelasnya.

Ia mengimbau daging kurban yang dibagikan juga untuk segera direbus oleh penerima. Lusi mengungkapkan akan segera menyosialisasikan hal tersebut ke takmir masjid, pemerintah desa, dan kecamatan.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, menyoroti adanya penurunan produktivitas susu di tengah persebaran PMK.

“Susu menjadi keunggulan Boyolali di bidang peternakan. Kemarin kami sudah koordinasi dengan Disnakkan untuk mengetes di laboratorium supaya hasil lab bisa disampaikan ke masyarakat bahwa susu di Boyolali walau ada PMK ternyata layak untuk dikonsumsi,” kata Iwan saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Suspek Bertambah, Ini Zona Persebaran PMK pada Sapi di Boyolali

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif