Soloraya
Kamis, 18 Oktober 2012 - 16:34 WIB

Disnakkan Karanganyar Temukan Hewan Kurban Belum Cukup Umur

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar mengobati kambing yang menderita sakit, Kamis(18/10/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar mengobati kambing yang menderita sakit, Kamis(18/10/2012). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di empat titik lokasi, Kamis (18/10/2012).  Saat pemeriksaan hewan kurban ditemukan beberapa kambing yang tidak layak disembelih karena belum cukup umur.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, pemeriksaan hewan kurban dilakukan di empat lokasi di Kecamatan Karanganyar seperti Popongan, Bejen dan Jungke. Para petugas memeriksa hewan kurban satu per satu di setiap lokasi peternakan. Apabila ditemukan hewan kurban yang kurang sehat maka dokter hewan segera mengobatinya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan Karanganyar, Saptawan, mengatakan pemeriksaan itu untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular pada hewan kurban menjelang Idul Adha. Pemeriksaan hewan kurban dilakukan di setiap kecamatan selama sepekan menjelang Idul Adha.

“Ini antisipasi awal untuk mengantisipasi penularan penyakit berbahaya dari hewan ternak ke manusia. Alhamdulilllah kondisi hewan kurban sehat,” katanya saat ditemui wartawan, Kamis siang.

Advertisement

Selain itu, petugas juga menemukan beberapa kambing yang menderita sakit iritasi mata. Petugas langsung mengobati agar segera sembuh sebelum disembelih. Pihaknya meminta agar pedagang tidak menjual hewan kurban yang belum memenuhi persyaratan. Setiap pedagang wajib mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Pihaknya juga akan memantau setiap hewan kurban baik sebelum maupun sesudah disembelih.

“Warga yang membeli hewan kurban agar meminta pedagang untuk menunjukkan SKKH yang berasal dari daerah asal,” ujarnya.

Sementara seorang pedagang hewan kurban, Sunarti, mengungkapkan menjual sapi sekitar 40 ekor yang berasal dari Wonosari, Gunung Kidul. Setiap sapi dijual rata-rata senilai Rp9-Rp10 juta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif