Soloraya
Jumat, 27 Mei 2022 - 13:23 WIB

Disnakkan Sragen Usul Pasar Hewan Ditutup, Bupati Yuni: Tunggu Senin

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berdialog dengan Mbah Gajah putri yang memiliki nama asli Lasiyem, 76, di depan warungnya di Pasar Hewan Gondang, Sragen, Rabu (12/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN —Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen mengusulkan penutupan seluruh pasar hewan di Sragen yang berjumlah enam. Terkait usulan itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, belum mengiyakan.

Ia lebih dulu akan melihat hasil evaluasi di Pasar Hewan Pahingan di Sragen untuk menyetujui penutupan seluruh pasar hewan. Meski demikian, ada sinyal Bupati Yuni akan menyutujui usulan Disnakkan tersebut. “Kalau pasar hewan tak ditutup maka ternak dari luar daerah masuk ke Sragen semua. Senin [pekan depan] nanti kita lihat,“ katanya, Jumat (27/5/2022).

Advertisement

Bupati mengaku sudah mendapat laporan mengenai adanya tambahan PMK di Sragen pada Kamis malam. Dari sebelumnya hanya ada 14 kasus pada Rabu (25/5/2022) , menjadi 35 kasus pada Kamis (26/5/2022) malam.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Rina Wijaya, mengatakan peningkatan jumlah kasus PMK itu disebabkan penuluran, terutama dari sapi yang dibeli dari luar daerah. Sebaran kasusnya sudah cukup merata, yakni di wilayah Kecamatan Miri, Tangen, Karangmalang, Plupuh, Tanon, dan Jenar.

Baca Juga: Kasus PMK Jadi 35 Kasus, Disnakkan Sragen akan Tutup Pasar Hewan

Advertisement

“Kami masih terus mengetatkan pengawasan lalu lintas hewan ternak sapi di daerah perbatasan. Tetapi lebih pintar pedagang sapinya karena mereka melewati jalur-jalur tikus yang lepas dari pantauan petugas,“ kata Rina, Jumat (27/5/2022).

Rina berencana menutup semua pasar hewan di Sragen supaya kasus PMK di Sragen tidak bertambah. Dia sudah melakukan kajian dan melaporkannya kepada Bupati terkait dengan penambahan kasus tersebut. Termasuk usulan untuk menutup pasar hewan di Sragen.

“Penutupan [pasar hewan] itu dilakukan lantaran daerah-daerah lainnya juga mengambil kebijakan penutupan pasar hewan. Kalau pasar hewan di semua daerah tutup maka dikhawatirkan sapi-sapi itu lari semua ke Sragen,“ jelasnya.

Advertisement

Baca Juga: Kasus Sapi Terjangkit PMK di Sragen Bertambah, Jadi 14 Ekor

Rina menyebut enam pasar hewan itu ada di Sumberlawang, Sragen Kota, Sukodono, Sambirejo, dan Tanon. Dari enam pasar hewan itu yang paling besar ada di Pasar Hewan Sumberlawang dan Pasar Hewan Nglangon, Sragen Kota.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif