SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)--Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Karanganyar mewaspadai persebaran wabah antraks di wilayah setempat menyusul munculnya kasus kematian ternak dengan penyakit aneh di Tanon, Sragen, belum lama ini.

Kepala Disnakkan Kabupaten Karanganyar, Muh Hatta, dalam penjelasannya kepada wartawan menyebutkan telah membentuk Posko kewaspadaan antraks di Desa Tuban, Gondangrejo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal itu karena keberadaan wilayah tersebut yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tanon di Kabupaten Sragen.

“Posko dibentuk sejak penemuan penyakit ternak di Tanon. Bahkan ada petugas yang stand by selama 24 jam penuh karena ada indikasi dan kekhawatiran merupakan gejala antraks,” ungkapnya ditemui di ruang kerjanya di Kantor Disnakkan Kabupaten Karanganyar, Rabu (11/8) siang.

Hatta menyatakan, antraks merupakan penyakit hewan menular (PHM) dan dikategorikan sebagai zoonosis karena bisa menular ke manusia.

Di antara gejala-gejala yang terlihat dari ternak yang terserang antraks adalah mengalamui kematian secara mendadak. Namun untuk kepastiannya, kata dia, harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian laboratorium.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya