SOLOPOS.COM - Sapi di kandang penampungan dan penjualan hewan MTA Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Senin (10/6/2024). Dispangtan Solo temukan beberapa penyakit pada sapi kurban.(Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO–Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan atau Dispangtan Solo menemukan beberapa sapi yang mengidap penyakit saat pemeriksaan hewan kurban di penampungan dan penjualan hewan MTA Mojosongo, di Jl Sumpah Pemuda, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Senin (10/6/2024) pagi.

Kepala Dispangtan Solo, Eko Nugroho, menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan ditemukan seekor sapi mengidap lumpy skin disease (LSD), seekor sapi mengidap skabies, dan tiga ekor sapi mengidap kaskado.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Namun tidak terlalu parah, karena sebelumnya sudah diobati,” ungkap Eko Nugroho di tempat penampungan dan penjualan hewan MTA Mojosongo, Senin (10/6/2024).

Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar sapi-sapi yang mengidap penyakit itu untuk segera dipisahkan dan diberi perawatan yang lebih intensif demi menjaga kesehatan hewan kurban lainnya serta menjaga keamanan serta kenyamanan pembeli hewan kurban.

“Untuk menjaga kebersihan dilakukan disinfeksi kandang untuk segera dilakukan. Karena untuk mencegah penularan atau pun timbulnya penyakit yang lain,” ungkap Eko Nugroho.

Sapi-sapi yang berada di penampungan dan penjualan hewan MTA Mojosongo itu berjumlah 56 ekor dan akan terus bertambah nantinya menjadi 103 ekor. Eko Nugroho menyampaikan bahwa dari segi usia sapi, seluruhnya sudah memenuhi syarat, yakni minimal berusia 2 tahun.

Saat ditanya penyakit hewan apa yang masih dan harus diantisipasi selama musim kurban ini, Eko Nugroho menjawab ialah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta LSD pada hewan kurban.

Eko Nugroho menambahkan sebagai upaya mencegah masuknya hewan yang mengidap kedua penyakit itu maka penjual diminta untuk menyertakan surat keterangan sehat hewan sebelum membawanya masuk ke Solo.

Sementara bagi hewan yang sudah telanjur masuk, Dispangtan Solo menggelar pemeriksaan rutin di semua tempat penampungan dan penjualan hewan kurban.

“Pemeriksaan sudah dimulai sejak 3 Juni 2024 hingga hari tasyrik [tiga hari di Hari Raya Iduladha atau 17-19 Juni 2024] nanti oleh tim yang jumlahnya 60 orang dan tersebar untuk lima kecamatan di Solo,” pungkasnya.

Salah satu pengelola tempat penampungan dan penjualan hewan MTA Mojosongo, Yoyok Mugiyatno, mengaku pihaknya juga telah bekerja sama dengan dokter hewan untuk pemeriksaan hewan kurban yang ada di situ.

“Tadi, seperti yang disampaikan Dispangtan tidak terlalu parah karena sudah diobati. Tapi tetap harus dipisahkan. Dan kami tidak kesulitan untuk itu karena tempat kami luas,” kata Yoyok Mugiyatno di penampungan dan penjualan hewan MTA Mojosongo, Senin (10/6/2024) pagi.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa kandang untuk penampungan itu senantiasa dilakukan disinfeksi pada pagi dan sore tiap harinya.

Sapi-sapi yang ada di situ sebagian berasal dari Soloraya, seperti Sragen, Karanganyar, Boyolali, dan sebagainya, sebagian lagi dari Bali. Sementara saat ditanya harga jual dari sapi-sapi itu, Yoyok Mugiyatno menjawab mulai dari Rp18 juta hingga Rp27 juta.

Sebagai informasi, LSD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus pox dan menyerang hewan seperti sapi, kerbau, kambing, dan sebagainya. Hewan yang terjangkiti LSD akan mengalami kehilangan berat badan, berkurangnya produksi susu, kemandulan dan keguguran pada sapi, serta kerusakan pada kulit.

LSD dapat ditandai melalui hewan yang terjangkiti mengalami demam, tonjolan pada kulit hewan yang terlihat jelas, serta keropeng pada hidung dan rongga mulut.

Semantara, Skabies merupakan penyakit kudis pada kulit hewan ternak yang dapat menular pada manusia. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terjangkiti. Skabies juga dikenal sebagai penyakit dengan nama budug, kurap, atau mange.

Terakhir, Kaskado ialah penyakit yang disebabkan oleh stephanpfilaria. Dan ditandai dengan lesi atau luka berwarna putih pada kulit hewan yang terjangkiti. Penyakit ini bisa menular, baik kepada hewan lainnya maupun ke pada manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya