Soloraya
Jumat, 3 Juni 2022 - 17:22 WIB

Disparpora Karanganyar Minta Pemilik Kafe di Tawangmangu Ikuti Tren

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kafe rooftop cafe di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar mendorong agar sepanjang jalur Cicoa-Cemara Kandang di wilayah Kecamatan Tawangmangu menjadi destinasi wisata kuliner.

Di sepanjang jalan tembus Karanganyar-Magetan itu terdapat banyak kafe dan resto yang menarik. Kafe dan resto tersebut tidak hanya menyajikan makanan yang beragam, tetapi juga menyajikan desain yang “seragam”, yakni memiliki rooftop.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata Disparpora Karanganyar, Teguh Haryono, mengatakan saat ini banyak pengunjung yang datang ke Tawangmangu untuk mencari tempat makan dengan suasana berbeda. Hal ini yang kemudian ditangkap para pengusaha kafe dan resto di Tawangmangu. Mereka membuat tempat nongkrong yang asik buat makan juga buat menikmati pemandangan.

Menurut Teguh, jika peluang ini bisa dimaksimalkan, maka pengunjung yang ke Tawangmangu tak hanya untuk berwisata ke Grojogan Sewu, tetapi juga ke resto-resto da kafe-kafe.

“Sekarang kan sudah banyak yang datang ke Tawangmangu untuk makan. Pembinaan kami, di sepanjang jalan dari pertigaan HI sampai Cemara Kandang ini dijadikan destinasi wisata kuliner,” ujar Teguh baru-baru ini.

Advertisement

Baca Juga: Memotret Fenomena Kafe Rooftop yang Menjamur di Tawangmangu

“Masyarakat yang ingin makan dengan suasana lain bisa datang ke sana. Kalau orang ke sana, melihat kanan-kirinya yang banyak lampu dari kafe-kafe ini juga sebenarnya sudah jadi destinasi tersendiri.”

Di sisi lain, restoran dan kafe di Tawangmangu memiliki ciri khas yakni berdiri dua lantai atau lebih. Lantai paling atas atau “atap” juga dimanfaatkan sebagai tempat duduk untuk makan atau didekorasi sedemikian rupa.

Advertisement

Di malam hari, kafe-kafe atau restoran ini juga dilengkapi dengan penerangan yang bagus sehingga menambah daya tariknya.

Menurut Teguh, kekhasan kawasan ini bisa menarik lebih banyak pengunjung. Sehingga ia mengharapkan kepada para pengembang atau pemilik usaha dapat menyesuaikan diri dengan sekitarnya.

Baca Juga: Alasan di Balik Kafe Kopi Lebih Ngetren Ketimbang Kafe Teh

“Rumah makan di sana kami harapkan bisa menyesuaikan dengan tren, punya rooftop. Sehingga di sana jadi kompak rooftop sekaligus menjadi ciri khas. Sehingga pengunjung yang datang ke sana lebih banyak. Mereka sudah punya bayangan akan makan di lantai paling atas untuk menikmati alam bebas,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif