SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdagangan daging ayam. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Boyolali (Solopos.com)–Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) mengaku sudak maksimal mengawasi peredaran barang dagangan yang dijual di sejumlah pasar. Penemuan puluhan kilogram daging ayam mati kemarin (tiren) di sejumlah pasar di Boyolali merupakan masalah klasik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Terkait ayam tiren ini pihak pasar sudah berulang kali mengingatkan kepada sejumlah pedagang. Kami juga sudah melakukan pemantauan keluar masuknya barang dagangan terutama makanan dan minuman,” kata Kepala Disperindagsar Boyolali, Sutojoyo kepada wartawan Sabtu (13/8/2011).

Sutojoyo menambahkan para pedagang ayam tiren itu pilih menyembunyikan dagangannya.

Jika ada petugas yang datang untuk memeriksa, para pedagang tersebut punya seribu cara untuk menyembunyikannya. Padahal petugas secara intensif telah melakukan pengawasan setiap pekannya.

“Para pedagang itu tidak mesti ada. Kadang-kadang di pasar A tapi mendadak pindah ke pasar B. Jadi, peredarannya tidak bisa diprediksi,” terangnya. Menurutnya, petugas perlindungan konsumen sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasinya.

Terutama jelang Lebaran pihaknya mengintensifkan pengawasan di sejumlah pasar. Diakuinya, selama ini jika menemukan pedagang daging ayam tiren baru diberikan sebatas pembinaan saja. Namun, pihaknya menyambut positif jika para pelaku ayam tiren itu dikenai sanksi pidana. Yaitu menjeratnya dengan UU no 9 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya