SOLOPOS.COM - Anak-anak mencoba alat menulis dan membaca huruf braille milik Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Abiyoso saat Gelar Pustaka dan Arsip Solo 2019 di kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Solo, Rabu (9/10/2019). (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO —Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Solo menggelar acara Solo Membaca Buku Massal di Pendhapi Gede Balai Kota, Kamis (9/3/2023).

Acara ini terbuka untuk pelajar dan umum, mulai pukul 07.00 WIB sampai selesai. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya membangun kembali semangat literasi sebagai marwah bangsa Indonesia, khususnya pelajar Kota Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam tajuk acara Solo Literasi Festival, sebanyak 1.500 pelajar SD dan SMP akan serentak membaca buku dan berliterasi bersama di Pendhapi Gede. Mereka akan membaca buku koleksi perpustakaan keliling Disarsip Kota Solo.

Pustakawan Ahli Pertama, Nanang Raharju Saputro, menjelaskan acara juga akan dimeriahkan dengan pembagian doorprize, penampilan juara lomba bertutur, juara lomba pidato bahasa Jawa yang digelar selama acara Solo Literasi Festival.

“Setelah kegiatan Membaca Buku Massal, acara Solo Literacy Festival (SLF) akan dilanjutkan dengan bazaar dan pameran buku pada 15-16 Maret 2023 di Solo Grand Mall,” ucap dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (8/3/2023).

Kegiatan pameran dan bazar akan dimeriahkan dengan berbagai acara seperti Temu Komunitas Literasi, Talkshow interaktif, Kompetisi Cerpen Anak dan Fotografi “Aku dan Buku”, Kompetisi Presenter Cilik, Pertujukan Seni & Budaya, dan Pameran Koleksi Literasi & Naskah Kuno.

Sekretaris Dispersip Kota Solo, Mufti Rahardjo, menjelaskan marwah Kota Solo selain budaya dan kuliner adalah literasi. Serangkaian kegiatan yang digelar tersebut menjadi salah satu upaya menggugah kembali semangat literasi masyarakat Kota Solo.

“[Masyarakat diharapkan] mencintai, menggemari, menikmati, dan meningkatkan hal-hal yang sifatnya dengan literasi melalui kegiatan ini,” ujar dia.

Mufti mengatakan marwah bangsa Indonesia adalah bangsa yang beradab, artinya pintar dalam berbagai segi. Baik segi kognitif, afektif, dan psikomotoris.

“Sehingga Ki Hajar Dewantara mengutip tiga huruf jawa, ca ra ka. Cipta rasa karsa [menggambarkan kognitif, afektif, dan psikomotoris],” kata dia.

Mufti mempertegas bangsa Indonesia adalah bangsa yang berliterasi, yakni bangsa yang beradab dan pintar. Sementara, buku dinilai menjadi bentuk dan sarana literasi paling dasar.

Manakala budaya berliterasi tidak disentuh dan diingatkan kembali, kata Mufti, sangat disayangkan. Karena berliterasi harusnya menjadi salah satu marwah hidup sebagai bangsa Indonesia.

“Acara ini bagian dari menghidupkan kembali semangat literasi bagi peradaban,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya