Sukoharjo (Espos)–Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo mulai memantau peredaran hewan kurban di Sukoharjo. Jadwal pemantuan dilakukan sejak pekan lalu hingga tiga hari seusai Hari Raya Idul Adha.
Kepala Dispertan Sukoharjo, Giyarti menjelaskan pemantuan hewan kurban dari luar daerah menjadi perhatian serius. Khususnya masuknya hewan dari daerah-daerah yang endemis penyakit rabies dan antraks.
“Untuk penyakit antraks harus jeli. Jangan sampai ada hewan yang memiliki penyakit ini masuk ke Sukoharjo,” papar Giyarti saat dijumpai wartawan di kantornya, Jumat (29/10).
Dia menambahkan, pemantuan dilaksanakan di seluruh wilayah. Terutama di pasar hewan, tempat pemotongan, serta kawasan yang banyak terdapat pengepul hewan ternak. Giyarti menguraikan, diperkirakan terdapat 20 pengepul hewan kurban di Kota Makmur. Pengepul itu tersebar di 12 kecamatan.
“Pengepul hewan kurban, sapi, kambing, serta domba di sini sekitar 20 pengepul. Sebagian ada di Polokarto, Bendosari, Kartasura, dan Sukoharjo Kota,” beber Giyarti.
hkt