Soloraya
Selasa, 26 Juli 2011 - 11:21 WIB

Dispertan: Waspadai daging ayam tiren!

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)--Untuk mengantisipasi terjadinya penjualan daging ayam tiren (mati kemarin-red), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui otoritas Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten terus mengadakan sweeping di sejumlah pasar tradisional di Klaten.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Dispertan Klaten, Sri Muryani Dwi Atmini, mengatakan tidak hanya peredaran daging ayam tiren saja yang diantisipasi, ayam suntik berformalin juga diwaspadai. Peredaran ayam seperti ini biasa merebak di pasaran saat moment-moment tertentu, seperti bulan puasa, Lebaran dan hari-hari besar lainnya.

“Dalam pantauan kami memang belum ditemukan daging ayam tiren, namun kemungkinan adanya daging ayam tiren yang dijual di sejumlah pasar tradisional dipastikan ada,” papar Sri kepada Espos, Senin (25/7/2011).

Sri mengakui, menjelang bulan Ramadan ini jumlah permintaan daging meningkat. Kendati demikian, konsumen agar lebih berhati-hati saat membeli daging ayam. “Mayoritas konsumen di pasar tradisional yakni kelas menengah ke bawah. Terkadang mereka tergiur dengan harga murah, namun secara kualitas daging tidak baik untuk dikonsumsi,” jelas Sri.

Advertisement

Sri menganjurkan kepada masyarakat Klaten untuk membeli daging yang Aman, Sehat,  Utuh dan Halal (ASUH). “Daging merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi. Lebih baik membeli daging yang agak mahal namun kualitas bagus untuk dikonsumsi,” terangnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala UPTD Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dispertan Klaten, Triyanto, mengatakan ia terus melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional di wilayah Klaten. Upaya ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari peredaran ayam tidak sehat. Penjualan ayam tiren dan berformalin biasanya dilakukan pedagang nakal yang ingin meraih untung besar.

“Penjualan ayam seperti itu (tiren dan yang disuntik formalin) jika tidak diantisipasi peredarannya, maka kasihan konsumen. Sebab, biasanya momen bulan Puasa dan Lebaran banyak permintaan daging ayam,” terangnya, Senin.

Advertisement

(m98)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif