SOLOPOS.COM - Kepala Disporapar Boyolali, Supana, dalam pelatihan K3 untuk pengelola wisata non-air. (Istimewa/Tim Liputan Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali menggelar pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Bungalow Selo pada Senin (12/6/2023). Kegiatan tersebut diikuti 40 orang perwakilan pengelola wisata non-air di Boyolali.

Disporapar telah menyelenggarakan pelatihan serupa untuk para pengelola wisata air pada 2022 yang lalu. Pada 2023 ini, giliran pengusaha wisata non-air, seperti hotel, rumah makan, dan kafe yang mendapatkan pelatihan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Disporapar Boyolali, Supana, mengungkapkan kegiatan pelatihan K3 ini terinspirasi dari beberapa kejadian yang tidak menguntungkan untuk pengelola objek wisata dan pengunjung.

“Kegiatan ini bermaksud untuk memberikan pembekalan bagi para pengelola usaha pariwisata dari sisi safety dan cara penanganan kedaruratan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Senin (12/6/2023).

Ia mengungkapkan pelatihan akan digelar selama lima hari. Terdiri dari tiga hari teori dan dua hari orientasi lapangan.

Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut seperti konsultan pengembangan destinasi pariwisata, perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, akademisi pengelola objek wisata, Damkar Boyolali, dan Basarnas.

Supana mengungkapkan setelah diadakan teori di lapangan, nantinya akan ada pula monitoring kepada peserta pelatihan K3.

“Dari sapta pesona, bagaimana seorang pengelola destinasi harus bisa menciptakan kenyamanan, menciptakan keindahan, menciptakan keamanan. Itu semua harus benar-benar dimiliki oleh semua komponen pengelola objek wisata,” jelas dia.

Peserta pelatihan dari Hotel Pondok Asri, Adi Setiawan, menanggapi positif adanya pelatihan K3 yang digelar Disporapar Kabupaten Boyolali ini.

Lelaki yang juga sekretaris Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Boyolali itu mengungkapkan K3 penting untuk memberikan rasa nyaman dan selamat terutama untuk para pekerja.

“Saya kira ini kegiatan yang sangat positif sekali ya, terutama membuat iklim bisnis pengusaha yang ada di Boyolali ini semakin tahu kita menerapkan SOP yang ada di Boyolali ini,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya