SOLOPOS.COM - Kepala Dishub Klaten, Supriyono, mengecek ruas tol Solo-Jogja di STA 7 wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Rabu (12/4/2023). (Istimewa/Dishub Klaten)
Solopos.com, KLATEN — Jalan tol Solo-Jogja di Klaten yang membentang melintasi 51 desa di 11 kecamatan bakal dilengkapi dengan exit atau gerbang tol di empat lokasi. Tiga exit tol mengarah ke jalan nasional atau jalan raya Solo-Jogja sedangkan satu exit tol mengarah ke lereng Gunung Merapi.
PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) mengungkapkan exit tol di Manisrenggo itu untuk mendukung akses wisata baik di lereng Gunung Merapi. Seperti diketahui, banyak tempat wisata di kawasan lereng Merapi baik di Cangkringan, Sleman, DIY, maupun Kemalang, Klaten.
Exit tol yang mengarah ke lereng Gunung Merapi merupakan permintaan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Lokasi exit tol itu rencananya di Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten.
Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, empat lokasi exit tol Solo-Jogja di wilayah Klaten yakni:
1. Exit Tol Prambanan di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan
2. Exit Tol Karanganom di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper
3. Exit Tol Ngawen di Desa/Kecamatan Ngawen
4. Exit Tol Manisrenggo di Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo
Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, empat lokasi exit tol Solo-Jogja di wilayah Klaten yakni:
1. Exit Tol Prambanan di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan
2. Exit Tol Karanganom di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper
3. Exit Tol Ngawen di Desa/Kecamatan Ngawen
4. Exit Tol Manisrenggo di Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo
Manager Lahan dan Utilitas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, mengatakan exit tol tambahan itu akan dikerjakan paling akhir alias tidak bersamaan dengan tiga exit tol Solo-Jogja lain yang dibangun di Klaten.
Exit tol Manisrenggo akan dibangun terakhir beberapa tahun ke depan. Saat ini, lahan calon lokasi exit tol Solo-Jogja di Borangan, Manisrenggo, Klaten, sudah dibebaskan. Uang ganti rugi lahan yang kena tol di Borangan sudah diserahkan kepada pemilik lahan pada Selasa (16/5/2023).
“Borangan ini nantinya menjadi exit tol. Namun, pelaksanaannya belum tahun ini. Mungkin beberapa tahun lagi. Yang penting tanah dibebaskan dulu karena sudah masuk dalam penetapan lokasi,” kata Sulis.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani menyambut baik rencana penambahan exit tol Solo-Jogja jadi empat lokasi di wilayah Klaten. Ia mengaku senang karena hal itu berarti peluang orang yang untuk mampir di wilayah Klaten jadi semakin besar.
Mulyani pun siap menangkap peluang itu dengan menyiapkan sejumlah daya tarik di sekitar exit tol agar orang mau mampir. Misalnya dengan mempercantik bangunan-bangunan di sekitar exit tol Solo-Jogja wilayah Klaten dan daya tarik lainnya.
Berdasarkan data Solopos.com, tol Solo-Jogja dari Kulonprogo sampai Boyolali dibangun dengan panjang total 96,57 kilometer. Perinciannya, di Jawa Tengah (Klaten, Boyolali, Purworejo) sepanjang 35,64 kilometer dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 60,93 kilometer.
Di wilayah Klaten, selain empat simpang susun dan empat lokasi exit tol Solo-Jogja juga ada dua rest area, masing-masing di Demakijo, Kecamatan Karangnongko, dan Manjungan, Ngawen, Kecamatan Ngawen.
Rest area di Manjungan berdesain unik karena terbelah jalan kabupaten. Kelak rest area ini akan menjadi ikon utama jalan tol di Kabupaten Klaten. Rest area di lokasi ini terbelah sepertiga dan dua pertiga oleh ruas jalan kabupaten.
Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Klaten hingga kini sudah mencapai 90 persen. Sedangkan total uang ganti rugi (UGR) untuk pembebasan lahan tol yang sudah dibayarkan mencapai Rp3,5 triliun.