SOLOPOS.COM - Ratusan pedagang mengikuti sosialisasi awal terkait pemindahan pedagang ke bangunan baru Pasar Gedhe Klaten, Senin (26/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sosialisasi sekaligus pengenalan bangunan baru Pasar Gedhe Klaten kepada pedagang dimulai pada Senin (26/6/2023) siang. Target Pemkab Klaten, pasar tersebut mulai beroperasi pada Agustus 2023.

Pemkab merancang pasar itu menjadi empat zona meliputi zona A sebagai zona utama, zona B sebagai zona sekunder, serta zona C dan D untuk ditempati padagang semula.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sosialisasi itu menjadi tahapan pertama sebelum sosialisasi lanjutan persiapan penempatan pedagang ke pasar yang berlokasi di belakang Plasa Klaten, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, itu.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, turun sendiri menyampaikan sosialisasi bersama Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Anang Widjatmoko. Sosialisasi itu diikuti ratusan pedagang Pasar Gedhe Klaten yang selama tiga tahun terakhir menempati pasar darurat di wilayah Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan setelah sosialisasi perdana itu, bakal ada sosialisasi lanjutan secara bertahap per klaster. Ditargetkan, pasar tersebut mulai beroperasi pada Agustus 2023.

“Karena pasar ini cukup besar dan butuh skenario penempatan per klaster per pedagang untuk mendukung estetika. Saya pilih di Agustus sebagai gongnya hari jadi atau pun HUT RI,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai sosialisasi, Senin.

Mulyani menjelaskan pasar itu diprioritaskan untuk pedagang lama. Ada 442 kios di pasar tersebut dengan 98 persen sudah terisi. Sementara dari total 719 los di pasar tersebut 85 persen juga sudah terisi. Kios serta los itu diisi para pedagang lama Pasar Gedhe Klaten.

Soal kios dan los yang belum terisi, Mulyani menjelaskan akan dilihat dulu kondisinya. “Nanti dilihat karena kondisinya itu di los ada yang posisinya kecil. Jadi nanti yang los kecil itu bisa satu dapat dua karena lokasinya cukup sempit,” kata Mulyani.

Disinggung soal penempatan pedagang oprokan, Mulyani mengatakan akan terus dikaji. Hal itu karena bagian depan pasar digunakan untuk kawasan parkir.

Pembagian Klaster

“Kami lihat lokasi di lapangan yang memungkinkan [untuk pedagang oprokan]. Yang penting tidak mengganggu kondisi pasar di depan. Karena di depan untuk parkir dan kondisinya harus bersih,” jelas dia.

Pada sosialisasi itu, Mulyani mengajak para pedagang untuk memiliki rasa handarbeni. Dia meminta pedagang ikut menjaga kebersihan pasar tersebut dengan membawa tempat sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Dia juga menjelaskan Pasar Gedhe Klaten dilengkapi eskalator serta travelator.

“Tentunya ada aturannya [untuk menggunakan fasilitas eskalator dan travelator]. Fasilitas ini tidak boleh digunakan pedagang membawa beban barang-barang. Apalagi eskalator dan travelator anti dengan air. Kalau kena air terus menerus dan rusak, jadi tidak baik,” kata dia.

Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko, mengatakan sosialisasi itu bertujuan mengenalkan kondisi bangunan pasar yang baru kepada para pedagang serta sosialisasi awal. Ada sekitar 600 pedagang yang diundang pada sosialisasi tersebut.

Selanjutnya akan ada sosialisasi lanjutan terkait pembagian klaster pedagang. Anang menjelaskan Pasar Gedhe Klaten merupakan pasar pertama di Kabupaten Bersinar yang menggunakan energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga surya.

Kompleks pasar terbagi dalam empat zona. Zona A sebagai zona utama, zona B sebagai zona sekunder, serta zona C dan D nantinya akan ditempati oleh padagang semula.

“Pasar ini sudah dibuat senyaman mungkin untuk pengunjung, sehingga kami harapkan para pedagang dan pengunjung dapat memanfaatkan dengan baik dan jaga kebersihannya,” kata dia.

Setelah sosialisasi awal itu, bakal ada sosialisasi lanjutan terkait pembagian klaster hingga pembagian nomor kios/los serta penyelesaian administrasi dan penyerahan kunci. Rencananya, pedagang mulai berjualan di pasar tersebut pada 1 Agustus mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya