Soloraya
Kamis, 27 Oktober 2022 - 16:46 WIB

Ditawar Rp150 Juta, Pegawai Diskominfo Sragen Emoh Lepas Vespa Antik Ini

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sudaryanto alias Antok, 46, warga Mojomulyo, Sragen Kulon, yang juga pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen berpose dengan Vespa Kongo buatan 1963 di halaman Setda Sragen, Rabu (26/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Penggemar motor Vespa di Kabupaten Sragen ternyata banyak jumlahnya. Pecinta Vespa yang tergabung dalam Paguyuban Scooter Sragen (Pass) saja sudah mencapai 500-an orang. Belum lagi yang di luar itu.

Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, adalah salah satu di antaranya. Ia punya lima Vespa mulai buatan 1966 hingga 1981. Dari ratusan vespa di Sragen, ada vespa ikonik di Pass, yakni Vespa Kongo buatan 1963 milik Sudaryanto alias Antok, 46, pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen.

Advertisement

Vespa VGLB atau Vespa Kongo bewarna hijau original ini ikut dipakai touring keliling Bumi Sukowati dalam rangka pamitan Sekda Tatag. Touring ini finis di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Kamis (27/10/2022).

Vespa Kongo ini masih menjadi barang incaran para penggemar fanatik Vespa yang membuat harganya melejit selangit. Antok mengaku pernah ada yang menawar motor buatan Italianya itu seharga Rp150 juta. Namun warga RT 002/RW 010, Mojomulyo, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, ini belum mau melepasnya. Padahal ia masih punya dua Vespa lain di rumah, yakni keluaran 1989 dan 2013 matic.

Advertisement

Vespa Kongo ini masih menjadi barang incaran para penggemar fanatik Vespa yang membuat harganya melejit selangit. Antok mengaku pernah ada yang menawar motor buatan Italianya itu seharga Rp150 juta. Namun warga RT 002/RW 010, Mojomulyo, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, ini belum mau melepasnya. Padahal ia masih punya dua Vespa lain di rumah, yakni keluaran 1989 dan 2013 matic.

“Dulu saya dapat barang ini [Vespa Kongo] dari Sragen yang sudah dongkrok pada 2017. Saat itu saya hanya lihat fotonya dan langsung saya tawar. Saat itu, saya dapat dengan harga Rp35 Juta dan langsung dibawa ke bengkel untuk diperbaiki dan direstorasi dengan memunculkan cat aslinya,” jelas Antok saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis siang.

Baca Juga: Gelar Touring Vespa, Sekda Sragen Pamitan dengan Para Kades dan Lurah

Advertisement

Pejabat Suka Vespa

Selain Tatag, pejabat lain di Sragen yang merupakan penggemar Vespa di antaranya mantan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman. Ada juga anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Sragen, Fathurrohman, yang punya dua unit Vespa.

Kemudian Asisten II Setda Sragen, Tugiyono; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi; dan Staf Ahli Bupati, Giyadi.

“Ada 300-500 orang penggemar vespa di Sragen. Semua tergabung dalam Pass. Saya sendiri aktif sejak 2017. Sekarang saya punya dua unit vespa, yakni buatan 1978 dan 1996. Semua saya beli dan masih mendapatkan dengan harga murah. Vespa itu semakin tua dan antik semakin mahal karena langka. Miliknya Mas Antok itu sebelumnya pernah ditawar Rp135 juta tidak dikasihkan,” kata Fathurrohman saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Advertisement

Baca Juga: Motor yang Mirip Vespa, Cocok untuk Bergaya Retro Nih!

Politikus PKB Sragen ini melihat banyak keistimewaan vespa, seperti mesin di samping, presenelan di tangan kiri, enak untuk jarah jauh dan tenaganya kuat di tanjakan.

“Selain itu, solidaritas penggemar vespa itu luar biasa tinggi. Tidak hanya di Sragen tetapi seluruh Indonesia. Di mana pun penggemar vespa ada masalah di jalan langsung diunggah ke grup penggemar Vespa maka langsung mendapat pertolongan,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif