Soloraya
Rabu, 16 Maret 2022 - 20:38 WIB

Ditemukan Batu berbentuk Kuda dan Batu Berirama di Jenar Sragen

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga menyerahkan batu berbentuk seperti kenong kepada Kepala Desa Jenar, Samto, secara simbolis di Dukuh Jenar RT 001/RW 001, Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Rabu (16/3/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Di Dukuh Jenar, Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, banyak terdapat bebatuan berbentuk bulat gepeng mirip gamelan gong, kenong, bonang, dan sejenisnya. Beberapa batu itu saat dipukul mengeluarkan bunyi berirama dengan nada berbeda-beda menyerupai gambang.

Oleh pemerhati budaya dari Yayasan Palapa Mendira Harja (YPMH) Sragen lokasi batu-batu itu ditandai dengan patok bambu. Patok itu diberi nomor. Setidaknya ada 26 patok yang tertancapkan di lokasi bebatuan yang ditunjukkan para warga.

Advertisement

Ada bebatuan yang mirip gong besar disimpan di bawah kolong dipan salah seorang warga. Warga tak berani mengotak-atik batu itu karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak dinginkan. Ada pula bebatuan menyerupai gamelan di kebun pekarangan rumah warga.

Saat inventarisasi itu, para aktivias YPMH Sragen menemukan bebatuan menyerupai wayang kuda yang menempel di bawah fondasi rumah warga. Mereka juga menemukan batu pipih berukuran besar seperti membentuk kecapi. Saat dipukul dengan batu, benda itu bisa berbunyi dengan nada yang berbeda menyerupai suara gambang.

Baca Juga: Wayang dan Gamelan Batu Ditemukan di Situs Kandang Wayang

Advertisement

“Kami menduganya bebatuan yang mirip gamelan itu berasal dari Situs Kandang Wayang yang terletak di RT 001/RW 001, Dukuh Jenar. Di situs itu ditemukan banyak bebatuan yang mirip gamelan dan wayang. Hipotesa kami Kandang Wayang itu seperti diorama pakeliran wayang,” ujar Pengurus YPMH Sragen, Lilik Mardiyanto, saat ditemui Solopos.com di sela-sela inventarisasi bebatuan itu, Rabu (16/3/2022).

YPHM Sragen berkoordinasi dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng dan Tim Ahli Cagar Budaya Sragen untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Sementara itu Camat Jenar, Tri Mulyono, mengaku mendapat informasi mengenai temuan bebatuan mirip wayang dan gamelan dari YPMH. Dia berharap temuan situs itu bisa dikembangkan menjadi objek wisata untuk menggerakan ekonomi Desa Jenar.

Advertisement

“Saya berharap temuan ini bisa berlanjut tidak hanya di Kandang Wayang tetapi di lokasi lain di Desa Jenar sehingga bisa menjadi semacam kawasan cagar budaya. Untuk desa-desa lainnya tentu akan mendukung, seperti Makam Singomodo di Desa Kandangsapi, dan adanya Kampung Iklim di Desa Banyurip yang digerakkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH,” ujarnya yang belum setahun menjabat Camat Jenar itu.

Baca Juga: Situs Mbah Gempur Klaten Dikenal Keramat, Tapi Tetap Ada yang Curi Arca

Dia berharapan YPMH Sragen bisa terus mendampingi Desa Jenar sampai benar-benar menjadi desa wisata. Tri Mulyono mendengar bila temuan Kandang Wayang itu diduga berasal dari era Majapahit.

“Dugaannya Kandang Wayang itu seperti tempat pementasan wayang di era Majapahit,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif