SOLOPOS.COM - Warga memotong batang pohon tumbang di Sendang Tarumulyo, Dukuh/Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, Minggu (25/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak lima pohon tua dan berukuran raksasa di sekeliling Sendang Tarumulyo, Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom roboh diterpa angin kencang beberapa hari lalu. Hingga kini, warga setempat dibantu sukarelawan berusaha menyingkirkan pohon yang tumbang ke sendang.

Sendang tersebut berada di Dukuh/Desa Tarubasan. Kerja bakti evakuasi pohon tua dilakukan, Minggu (18/12/2022). Kerja bakti dilanjutkan pada Sabtu (24/12/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kerja bakti melibatkan sukarelawan SKAT serta tim dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Pada Minggu (25/12/2022), kerja bakti evakuasi pohon itu dilanjutkan lagi oleh warga setempat.

Ukuran pohon terhitung besar. Salah satunya, pohon beringin yang diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Untuk memangkas pohon, warga bersama sukarelawan harus nyemplung ke sendang.

Ketua RW 010, Dukuh/Desa Tarubasan, Suhadi, 61, mengatakan kelima pohon besar itu masing-masing berupa dua pohon beringin, gayam, trebis, serta amplas. Sebelumnya, pohon itu berada di tepi sendang.

Baca Juga: Ketika 5 Blandong Asal Bayat Berani Pangkas Pohon 3 Abad di Segaran Klaten

“Kejadian pohon tumbang itu saat ada angin besar sekitar 10 hari sebelumnya. Alhamdulillah dari kejadian itu tidak ada korban jiwa maupun materiel,” kata Suhadi saat ditemui Solopos.com di sela kerja bakti evakuasi pohon, Minggu (25/12/2022) siang.

Warga tak mengetahui usia pohon itu. Secara turun temurun, warga merawat kelima pohon yang menaungi sendang yang hingga kini masih aktif menjadi sumber air. Kedalaman sendang diperkirakan 3 meter.

“Sejak saya kecil pohon ini sudah ada,” kata Suhadi.

Suhadi menjelaskan air dari sendang tak dimanfaatkan untuk konsumsi warga. Aliran air sendang dengan bangunan bendungan diperkirakan peninggalan kolonial Belanda hingga kini dimanfaatkan untuk irigasi pertanian.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Sejumlah Pohon di Klaten Tumbang

Suhadi menjelaskan evakuasi pohon dilakukan lantaran warga khawatir tumbangnya kelima pohon ke perairan di sendang berdampak pada sumur warga. Pasalnya, kedalaman sendang hampir sama dengan kedalaman sumur di kampung.

“Yang dikhawatirkan dari dinas kemarin kan air dari sini mencemari air sumur. Kemarin sempat tercium bau busuk. Karena pohon tumbang ke perairan, daunnya membusuk. Ikan nila di sendang banyak yang mati. Kemudian kami gotong royong bersama-sama [bendungan] kami jebol sehingga bau busuk mengalir. Hujan deras kemarin airnya berganti,” jelas Suhadi.

Suhadi tak mengetahui kapan evakuasi pohon tumbang tersebut rampung. Sebelumnya warga berencana mengangkat pohon yang tumbang menggunakan ekskavator. Namun, rencana itu belum bisa dilakukan lantaran pemangkasan batang pohon yang jumbo belum rampung.

Selain itu, proses evakuasi membutuhkan sling panjang. Warga berharap banyak sukarelawan terutama mereka yang memiliki gergaji mesin yang ikut membantu mengevakuasi pohon tumbang tersebut.

Baca Juga: Nasi Lemak Jadi Menu Andalan di Soko Alas Ponggok Klaten

Petugas Sungai BBWSBS wilayah Klaten, Alung Prasaja Utama, menjelaskan pada Sabtu ada dua tim yang dikerahkan membantu pemangkasan pohon tumbang. Selain itu, pemangkasan pohon melibatkan sukarelawan SKAT Karanganom bersama warga.

Dia juga menjelaskan ada rencana mengerahkan ekskavator mengangkat batang-batang pohon yang sudah dipangkas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya