Soloraya
Minggu, 21 Juni 2020 - 17:20 WIB

Ditinggal Angon Bebek, Rumah Warga Pengkok Sragen Tiba-tiba Ambruk

Tri Rahayu  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga di Dukuh Randusari, Pengkok, Kedawung, Sragen, bergotong-royong membersihkan puing-puing bangunan rumah warga yang ambruk karena lapuk, Minggu (21/6/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Rumah milik peternak bebek, Darno, 47, di Dukuh Randusari RT 003A, Pengkok, Kedawung, Sragen, mendadak ambruk atau roboh pada Sabtu (20/6/2020) sore. Rumah kosong itu ambruk diduga karena kuda-kuda dan saka guru rumah lapuk dimakan usia.

Tambah Lagi, Warga Jajar Solo Positif Corona Saat Tes PCR Mandiri

Advertisement

Rumah warga Sragen itu ambruk saat penghuninya merantau ke daerah untuk menggembalakan bebek. Kepala Desa Pengkok, Kedawung, Sragen, Sugimin Sukro, mengatakan rumah itu roboh sendiri tanpa ada hujan dan angin. Dia menyebut kejadiannya sekitar pukul 16.30 WIB.

“Rumah itu milik Darno, peternak bebek. Rumah itu kosong karena ditinggal merantau untuk menggembalakan bebek dari daerah ke daerah. Informasinya, penghuninya menggembalakan bebeknya sampai di Sribit, Sidoharjo, dan menginap di salah satu rumah warga setempat,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (21/6/2020).

Update Covid-19 Indonesia: Sehari Ada 862 Tambahan Positif

Advertisement

Camat Kedawung, Sragen, Nugroho Dwi Wibowo, mengatakan pemilik rumah itu termasuk keluarga kurang mampu. Dia mengatakan Sabtu malam, BPBD sudah mengirimkan bantuan pangan kepada pemilik rumah. Bowo, sapaan akrabnya, mengatakan sebelum ambruk, kondisi rumah itu sudah doyong karena salah satu tiang saka guru rumah itu lapuk di makan usia.

“Saat ambruk rumah itu kosong sehingga tidak ada korban jiwanya. Rumah itu berukuran 6 meter x 12 meter. Akibat, musibah itu korban mengalami kerugian diperkirakan mencapai Rp5 juta,” ujarnya.

Bekas Gudang Es Angker di Jajar Solo Hunian Keluarga Miskin Ini Tertutup Semak Berduri

Advertisement

Bowo menyampaikan para warga sekitar bekerja bakti untuk membersihkan puing-puing bangunan rumah itu secara bergotong-royong. Bekas-bekas bangunan yang bisa terpakai kembali dipilah dan digunakan untuk membangun rumah kembali. Warga juga akan membantu membangun kembali rumah Darno itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif