Soloraya
Selasa, 5 April 2022 - 14:12 WIB

Ditinggal Berbuka Puasa, Kandang Sapi di Sragen Ludes, Sapinya Selamat

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para warga bersama petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar kandang sapi milik warga di Dukuh Kiping, Desa Banaran, Sambungmacan, Sragen, Selasa (5/4/2022). (Istimewa/Polsek Sambungmacan)

Solopos.com, SRAGEN — Ditinggal berbuka puasa, kandang sapi milik Sugeng dan Suparmin, 52, warga Dukuh Kiping RT 046, Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, hangus terbakar, Senin (4/4/2022) malam. Untungnya, mereka berhasil menyelamatkan enam ekor sapi di dalamnya. Kerugian material akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp7 juta.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, melalui Kapolsek Sambungmacan, AKP Widarto, menerangkan kebakaran kandang sapi itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Peristiwa itu bermula saat Suparmin, 57, yang juga kakak korban, membuat perapian untuk mengusir nyamuk di kandang sapi sekitar pukul 17.00 WIB.

Advertisement

Kandang Suparmin, berisi dua ekor sapi yang terletak bersebelahan dengan kandang sapi milik Sugeng. Di kandang milik Sugeng, ada empat ekor sapi dan tumpukan jerami kering.

Baca Juga: Obat Nyamuk Bakar Kasur, Rumah Warga Miri Sragen Ludes Dilalap Api

Insiden kebakaran itu kali pertama diketahui oleh tetangga korban yang hendak pergi ke masjid. Ia melihat ada kepulasan asal dari kandang sapi di timur rumah korban. Kejadian itu sekitar pukul 18.00 WIB.

Advertisement

“Kemudian warga itu langsung memberitahu warga lainnya bila ada kebakaran. Warga beramai-ramai memadamkan api hingga akhirnya datang tiga unit mobil pemadam kebakaran,” jelas Widarto.

Setelah beberapa saat api pun padam. Semua hewan sapi milik korban dan Suparmin selamat. Akibat kejadian itu, sebut dia, korban mengalami kerugian sampai Rp7 juta. Kandang sapi itu milik Suparmin berukuran 5 meter x 6 meter dan kandang milik korban berukuran 5 meter x 8 meter. Semua kandang terbuat dari bambu dan kayu. Sumber api diduga dari diang atau perapian yang menyambar tumpukan jerami.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif