SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kebakaran oven tembakau di Trucuk, Klaten, Senin (8/7/2013). (Shoqib A/JIBI/Solopos)

Kebakaran oven tembakau di Trucuk, Klaten, Senin (8/7/2013). (Shoqib A/JIBI/Solopos)

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Solopos.com, KLATEN—Satu oven tembakau milik warga Ketandan Bangeran, Wonosari, Trucuk, Prapto Sayem, 60, habis dilalap si jago merah, Senin (8/7/2013) pagi.

Beruntung, tidak ada korban yang terluka akibat kebakaran itu, namun kerugian ditaksir lebih dari Rp60 juta.

Kejadian berawal saat istri Prapto, Triman, memasak air di dalam oven tembakau yang terletak berdempetan di belakang rumahnya sekitar pukul 08.30 WIB, Senin. Keluarganya biasa memasak dengan menggunakan kayu bakar di dalam oven karena tidak memiliki kompor gas.

Sekitar 7 meter tempat dia memasak, terdapat tumpukan kayu yang disiapkan untuk membakar tembakau dengan jumlah yang sangat banyak.

Setelah matang, Triman, langsung membawa air itu ke sawah untuk diberikan kepada suaminya, Prapto. Sekitar pukul 09.00 WIB, keluar sekumpulan asap tebal dari dalam oven miliknya.

Sejumlah warga yang melihat kepulan asap itu langsung berteriak kebakaran dan meminta pertolongan. Sebab, pagi itu di rumah Prapto tidak ada sama sekali penghuninya.

Prapto dengan dibantu warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selang beberapa saat jajaran Polsek Trucuk, Polres Klaten dan Koramil datang ke lokasi untuk membantu memadamkan api.

Kemudian, dua unit mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk menjinakkan kobaran api yang mulai membesar.

Butuh waktu lebih dari satu setengah jam untuk mematikan api. Pasalnya, angin dari persawahan berhembus cukup kencang di kawasan itu.

Tinggal Puing-Puing
Akibat kebakaran itu, oven tembakau milik Prapto yang berukuran 6 meter x 8 meter dan tinggi sekitar sekitar 6 meter hanya menyisakan puing-puing. Kebakaran juga tidak merembet ke rumah tetangganya yang berdekatan.

“Biasanya, kalau tidak digunakan untuk membakar tembakau, kami gunakan untuk memasak dan tidak terjadi apa-apa,” jelas Prapto saat ditemui Solopos di lokasi, Senin.

Dia mengatakan saat itu istrinya juga sudah mematikan api begitu air sudah matang. Shoqib A/JIBI/Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya