Soloraya
Selasa, 28 Mei 2013 - 16:35 WIB

Ditinggal Pedagang, 3 Pasar Tradisional di Solo Kritis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Pucangsawit yang ditinggal pedagang (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Pasar Pucangsawit yang ditinggal pedagang (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Tiga pasar tradisional di Kota Solo, yakni Pasar Ayu, Panggungrejo dan Pucangsawit dalam kondisi kritis karena ditinggal pergi pedagang. Kondisi ini membuat Dinas Pengelola Pasar (DPP) berencana mencabut surat hak penempatan (SHP) pedagang yang meninggalkan pasar.

Advertisement

Kepala DPP Solo, Subagiyo, saat ditemui wartawan di Balaikota, Selasa (28/5/2013), mengatakan sejumlah SHP di Pasar Ayu, Pasar Panggungrejo dan Pasar Pucangsawit akan dipertimbangkan untuk dicabut. Hal itu tak terlepas dari mangkraknya kios yang disediakan bagi pedagang.
“Pencabutan SHP merupakan konsekuensi penelantaran aset yang sudah diberikan,” ujarnya.

Pascarevitalisasi, kondisi ketiga pasar ini tidak kunjung bergairah. Pasar Pucangsawit ditinggal separuh lebih pedagangnya dari total 201 los dan kios yang disediakan. Kondisi hampir serupa dialami Pasar Panggungrejo dan Pasar Ayu. Mayoritas pedagang di lantai dua memilih hengkah lantaran minimnya pembeli. Untuk Pasar Ayu, Subagiyo meminta pedagang membuat pernyataan kesanggupan melepas SHP untuk diberikan ke PKL lain.

“Ada 27 pedagang yang meninggalkan kios. Rencananya SHP akan dilimpahkan pada PKL di Jl S Parman atau sekitarnya,” tutur dia.

Advertisement

Sebelumnya, DPP telah mencabut 16 SHP di Pasar Panggungrejo. Pihaknya berkomitmen memberikan SHP kepada pedagang yang serius berjualan di lokasi tersebut. “Selain merugikan pedagang lain, penelantaran kios bisa menyulitkan penarikan retribusi pasar,” kata dia.

Khusus Pasar Pucangsawit, pihaknya mengupayakan redesain dengan menggabungkan dua kios menjadi satu. Ditengarai, pedagang enggan menempati kios lantaran ukurannya terlalu sempit. Luas satu kios sekitar dua meter kali tiga meter persegi.

“Dinding pemisah bakal dibongkar agar kios bertambah luas. Dananya akan diusulkan di APBD Perubahan 2013,” ucap Subagiyo.

Advertisement

Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, meminta DPP mengevaluasi kondisi seluruh pasar tradisional sebelum merealisasi revitalisasi pasar. Menurut Honda, pengalihan SHP tidak menjawab permasalahan pasar yang sebenarnya. Ia menandaskan pentingnya karakter pasar dalam merebut hati konsumen.

Simak berita terkait : http://digital.solopos.com/file/28052013/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif